Pasuruan (WartaBromo.com) – Kota Pasuruan masih rawan banjir. Dewan meminta agar eksekutif segera melakukan langkah-langkah strategis untuk memitigasi bencana yang nyaris terjadi tiap tahun ini.
Persoalan banjir di Kota Pasuruan ini menjadi sorotan banyak pihak. Pada Kamis (12/12/2024) siang tadi, gabungan aktivis LSM menggelar audiensi dengan DPRD Kota Pasuruan. Mereka membahas persoalan banjir.
Gabungan aktivis LSM berpendapat, banjir yang terjadi di Kota Pasuruan pada pekan kemarin, salah satunya karena air pada saluran drainase yang meluber.
“Drainase seharusnya untuk mengantisipasi banjir. Kami menilai perlu peninjauan ulang sistem drainase di Kota Pasuruan,” kata salah satu aktivis LSM, Tjahyono.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pasuruan, Bahrudien Akbar mengungkapkan, pihaknya menampung semua masukan dan aspirasi yang disampaikan oleh gabungan para aktivis LSM.
Dari hasil audiensi tersebut, Bahrudien menyebut, dewan memberikan lima rekomendasi. Pertama, dewan meminta eksekutif melakukan normalisasi saluran air se-Kota Pasuruan dalam waktu satu bulan ke depan.
Kedua, mendesak Bappelitbangda untuk menyelesaikan kajian ulang master plan saluran air atau drainase. Ketiga, mendorong pemkot berkoordinasi dengan Pemkab Pasuruan dan Pemprov Jatim untuk penanganan ‘air kiriman’ ketika intensitas hujan tinggi di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Keempat, DPRD Kota Pasuruan menginisiasi forum antara pelaksana, konsultan pengawas, dan konsultan perencana sebelum launching pekerjaan di tahun berikutnya. Ini supaya tidak ada tumpang tindih serta terintegrasi, khususnya saluran.
“Kami juga merekomendasikan agar mengkaji ulang izin KKPR dan membatasi pemberian izin untuk developer yang akan membangun di tepi sungai,” ujar Bahrudien. (tof/asd)