Soal Motif Penculikan Santri Ponpes Metal Rejoso, Polisi: Dugaan Sementara Salah Sasaran

231

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kasus penculikan santri di Kabupaten Pasuruan kini memasuki babak baru. Dugaan sementara menyebutkan bahwa penculikan tersebut terjadi karena salah sasaran. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, usai melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi dan korban.

“Dugaan sementara, ini adalah kasus salah culik,” ujar Iptu Choirul, Kamis (24/4/2025) saat diwawancara di program apa kabar Indonesia pagi tvone.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, para pelaku awalnya berniat mencari dua orang berinisial R dan A untuk menagih utang yang diduga berkaitan dengan transaksi narkoba. Namun, lantaran korban memiliki ciri-ciri fisik yang dianggap mirip dengan salah satu target, para pelaku diduga keliru dalam menculik.

Para pelaku disebut sempat kebingungan setelah menculik Sulaiman (19), santri dari sebuah pondok pesantren di Desa Rejoso Lor. Mereka kemudian mengganti mobil dan bergerak menuju wilayah Tandes, Surabaya. Namun, setelah menyadari kemungkinan salah orang, para pelaku berputar arah dan keluar di pintu Tol Kebomas, Gresik, tempat mereka akhirnya diringkus oleh tim gabungan Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota.

“Saat ini, kami masih memburu pelaku lain yang diduga menjadi otak dari penculikan ini. Mohon doanya,” tambah Iptu Choirul.

Sementara itu, Polisi telah menetapkan 4 orang dalam kasus penculikan santri pobpes Metal Rejoso. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk airsoft gun, alat isap sabu, serta beberapa ponsel dan dompet yang turut menguatkan keterkaitan pelaku dengan dunia narkoba.

Penyelidikan terus dikembangkan untuk mengungkap motif pasti dan kemungkinan jaringan yang lebih luas di balik aksi penculikan ini. (yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.