Persediaan Menipis, Tentara Probolinggo Sumbang Darah

1089

Probolinggo (wartabromo.com) – Akibat kegiatan donor dihentikan, persediaan darah di PMI Cabang Kota Probolinggo menipis. Kodim 0820 Probolinggo pun koordinir tentara donorkan darah.

Aksi dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) mengatasi kekurangan persediaan darah, khususnya di wilayah Probolinggo.

Sebab, selama pencegahan penyebaran virus corona, kegiatan donor, yang biasa dilakukan banyak perusahaan sudah tak lagi dilakukan.

Sehingga Kodim Probolinggo menggandeng UTP (Unit Tranfusi Darah) PMI Kota Probolinggo melaksanakan donor darah bagi anggotanya.
Hasilnya ada 36 kantong darah dari berbagai golongan berhasil dikumpulkan.

Donor darah dihelat di aula Makodim, Jalan Panglima Sudirman No.73 Kota Probolinggo. “Dengan pembatasan sosial yang sedang dilakukan, maka ketersediaan darah bisa berpengaruh,” kata Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Inf Imam Wibowo pada Kamis, 2 April 2020.

Baca Juga :   Stok Darah untuk Penderita DBD Habis, PMI Cari Pendonor

Ia menambahkan TNI (Tentara Nasional Indonesia) tidak boleh diam dalam kondisi saat ini. Sebab, dorongan moral tanpa diimbangi langkah nyata,. dikatakan hanyalah isapan jempol.

“Donor darah yang dilakukan personel Kodim 0820 Probolinggo nantinya akan terus dilakukan secara bergantian. Semoga bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat Probolinggo,” tandas Imam.

Data yang didapat wartabromo.com, ketersediaan darah di UTP saat ini, untuk darah jenis Whole Blue (WB) atau kandungan darah lengkap hanya 155 kantong. Untuk golongan darah A ada 51 kantong dan darah B sebanyak 70 kantong. Sedangkan untuk darah O terdapat 27 kantong dan golongan darah AB sebanyak 7 kantong.

Kemudian untuk darah jenis PRC (Packed Red Cel) tinggal 37 kantong untuk golongan darah A. Golongan darah B menyisakan 24 kantong, darah O malah 2 kantong, dan golongan darah AB tinggal 4 kantong. Total berjumlah 67 kantong.

Baca Juga :   Bupati Pastikan Stok Darah di Kabupaten Pasuruan Aman

“Tidak bisa diprediksi. Tergantung permintaan. Kalau permintaan banyak ya cepat habis,” kata Reni, tenaga teknis laboratorium UTP.

Ia mengatakan menipisnya darah bukan karena virus corona, tetapi karena disebabkan penyakit lain. Selain untuk persediaan masyarakat kota, ketersediaan darah juga untuk berjaga-jaga bilamana ada permintaan dari daerah lain. Seperti, dari Kabupaten Probolinggo, Jembar, ataupun Kota dan Kabupaten Pasuruan.

“Kalau di sini (persediaan darah) tidak ada, kami juga menghubungi daerah lain,” tandasnya. (saw/ono)