Ketika “Biasa” Pakai Masker

825

Pasuruan (wartabromo.com) – Selama pandemi Covid19 berlangsung dan munculnya varian baru, memakai masker lambat laun sudah menjadi kebiasaan, baik secara ikhlas maupun masih setengah hati karena hanya takut ada operasi satgas Covid-19 di jalan lalu bisa dihukum menyanyikan lagu – lagu daerah.

Menurut profesor Mikrobiologi molekuler dan imunologi di Johan Hopkins school of public health, Andrew Pekos, PhD, memakai masker adalah salah satu langkah paling ampuh yang dapat diambil bersama dengan menjaga kebersihan tangan dan jarak guna menghentikan penyebaran virus Corona.

Orang yang sudah melakukan vaksinasi pun masih diminta untuk tidak meninggalkan memakai masker sebagai salah satu protokol kesehatan yang penting demi mencegah terjadinya penularan.

Baca Juga :   Hoax! Video Viral Perempuan Dihipnotis di Kelurahan Sebani

“Ojo lali masker e (jangan lupa maskernya, red) ” teringang kalimat ini ditelinga siapapun apakah itu dari sang istri yang mengingatkan suami atau sang ibu yang mengingatkan anaknya.

Keberadaan pemakaian masker pun seolah menjadi gambaran terpenting dari seseorang di masa pandemi covid 19 ini jika ia termasuk orang yang disiplin menjaga prokesnya dengan baik.

Berdasarkan catatan wartabromo.com, selama masa pandemi berlangsung, operasi penerapan protokol paling sering dilakukan yakni operasi masker.

Bahkan, hukuman yang nyeleneh pun harus diterapkan agar kebiasaan itu bisa dilakukan oleh masyarakat. Seperti diajak ke pemakaman pasien covid19, masuk mobil ambulance dan lain sebagainya.

Target pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap warga agar memiliki kekebalan komunal ( herd  immunity) hingga kini memang belum sepenuhnya terselesaikan. Karena itu, disiplin menjaga prokes menjadi satu – satunya upaya terbaik yang bisa melindungi orang lain sebelum menerima vaksinasi dari penularan virus.

Baca Juga :   "Ingat! Jaga Prokes adalah Pencegahan Murah dan Mudah"

Selama Juli 2021, angka kematian cukup tinggi terutama di wilayah yang masuk zona merah seperti Kabupaten dan Kota Pasuruan.

Catatan wartabromo.com, mereka rata – rata memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang sangat mudah terpapar virus, karenanya memakai masker bagi orang yang  tidak memiliki komorbid sangat diajurkan.

“Menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan adalah pencegahan yang paling murah dan mudah untuk dilakukan, ” kata Kapolres Pasuruan, AKBP Erick Frensritz saat bagi – bagi masker kepada para pedagang di pasar  tradisional di Bangil. (yog/yog)