Winongan (wartabromo) – Rencana Pemerintah untuk melaksanakan mega proyek umbulan sudah di depan pintu, namun sejumlah masalah muncul seiring rencana pendistribusian air umbulan ke 5 wilayah di Jawa Timur yakni Kabupaten dan Kota Pasuruan, Sidoarjo, Gresik dan Surabaya. Salah satunya harga air umbulan yang akan dijual ke warga sekitar Rp 2 per liternya.
“Kita menolak.Warga sekitar harus gratis,” ujar Imam Bashori salah satu pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Pasuruan saat ditemui disela-sela kegiatan study AMDAL terkait rencana mega proyek umbulan, di RM Tengger Senin (17/1/2012) kemarin.
Menurut Basori, sudah sepantasnya warga sekitar digratiskan karena lokasi sumber mata air umbulan sendiri berada di daerah winongan.
Selain itu, warga desa sekitar seperti Karangtengah, Kedung rejo dan juga Umbulan seringkali kekurangan air sehingga tak layak jika proyek pemerintah yang bernilai triliunan tersebut justru membebani mereka.
Namun demikian, keinginan warga tersebut agaknya tak akan menemui hasil, pasalnya sebelumnya Wakil gubernur Jawa timur Saifullah Yusuf sudah menyatakan tidak akan mungkin jika air yang masuk pemukiman warga tersebut digratiskan, pasalnya harga tersebut sudah sangat murah.
“Itu sudah sangat murah. Kalo gratis tidak mungkinlah,” ujar Gus Ipul saat menghadiri acara Haul ke-23 KH. Syarwani Abdan di Kelurahan Kauman, Bangil, Minggu (15/1/2012) lalu.
Meski menolak, Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut mengaku siap untuk melakukan negosiasi dengan pihak warga jika memang mendesak.
“Kalo mengenai harga. Pemerintah akan memberikan subsidi harga air nantinya, Jangan khawatir,” tambah Wagub Jatim menyakinkan.
Sementara itu, berdasarkan sumber PDAB Propinsi Jawa timur, sumber mata air umbulan hingga 2017 mendatang akan mensuplai 5 wilayah di Jawa Timur, masing-masing Kota Pasuruan sebesar 110 L/dtk ; Kabupaten Pasuruan dan PT Sier Rembang sebesar 520 L/dtk ; Kabupaten Sidoarjo 1370 L/dtk ; Kota Surabaya sebanyak 1000 L/dtk dan Kabupaten Gresik 1000 liter/dtk. (yog/yog)
