Belum Terdaftar, 7 Siswa Tuna Grahita Tak Bisa Ikut UAS

558

Pasuruan (wartabromo) – Sebanyak 7 siswa SMPLB kelas C Tuna Grahita yang bersekolah di Yayasan Permata Siwi Kelurahan / Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan kini masih terkatung-katung nasibnya menjelang pelaksanaan UAS 2012 mendatang. Pasalnya, hingga kini mereka belum dimasukkan dalam daftar nominatif peserta UAS tahun 2012.

Keterlambatan ini menurut pihak Yayasan terjadi menyusul ditolaknya sejumlah pengajuan oleh pihak dinas pendidikan Kota Pasuruan terhadap ke-7 siswanya tersebut. Padahal pengajuan telah dilakukan jauh sebelum pelaksanaan UAS dimulai.

Guna menyelamatkan nasib ke-7 siswa tersebut, pihak Yayasan kemudian melakukan permohonan pengajuan melalui SLB Pandaan Kabupaten Pasuruan.

Namun, berdasarkan informasi yang didapatkan, pihak Dipendik provinsi Jatim ternyata menolak pengajuan tersebut dan menyarankan agar melakukan pengajuan kembali melalui pihak Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.

Atas perlakukan ini, Ketua Yayasan Permata Siwi, Musyawir mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Pasuruan selama ini. Pasalnya, mereka terkesan tidak peduli terhadap keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan. Padahal para siswa tersebut adalah penyandang Tuna Grahita yang membutuhkan prioritas kemudahan pendidikan.

“Saya akan memperjuangkan agar ke-7 siswa tersebut tetap bisa ikut ujian, setidaknya ujian susulan,” ujar Musyawir, Selasa (10/4/2012).

Menurutnya, tindakan yang dilakukan terhadap ke-7 siswa tuna grahita tersebut dikhawatirkan bisa berdampak ke-18 siswa lainnya yang kini masih menempuh pendidikan di Yayasan setempat.

Sementara itu, ditemui secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan Subandrio menjelaskan, pihaknya membenarkan jika terdapat 7 siswa penyandang Tuna Grahita yang bersekolah di Yayasan Permata siwi belum bisa mengikuti UAS karena tidak masuk nominatif.

“Tidak masuk dalam daftar nominatif. Kalau sudah terdaftar, bisa ikut kok,” ujar Subandrio sambil senyum-senyum.
Kendati demikian, pihaknya berjanji akan mengupayakan untuk segera mengusulkan pada pihak propinsi agar ke-7 siswa tersebut dimasukkan daftar nominasi dan bisa ikut UAS atau ujian susulan.

Sementara terkait penolakan yang pernah diajukan oleh pihak yayasan, Subandrio mengaku tidak mengetahui secara detil. Pasalnya, dirinya masih baru menjabata sebagai kepala dinas pendidikan Kota Pasuruan mengantikan pejabat sebelumnya, Bashori Alwi.

“Yang terpenting sekarang, 7 siswa ini diselamatkan dahulu agar bisa ikut ujian,” ujar Subandrio. (hj/yog)