Mangga Pasuruan Diminati Pengusaha Australia

295
Petani Mangga - Salah seorang petani mangga di Desa Oro-oro ombo, Rembang-Pasuruan sedang berdialog dengan Pengusaha asal Australia di lokasi Kebun Mangga, Selasa (22/5/2012) / Foto : Bojes/wartabromo

Rembang (wartabromo) – Mangga clone 21 asal Pasuruan yang banyak ditanam oleh para petani Dusun Rokunir Desa Oro-oro ombo Kecamatan Rembang, Pasuruan, menarik perhatian para pengusaha agribisnis dan holtikultura asal Australia.

Hal ini dibuktikan dengan kedatangan 40 orang pengusaha asal negeri kanguru tersebut ke kebun mangga seluas 408 ha di daerah setempat, Selasa (22/5/2012).

Martin newbery, Regional Director Western Austaralia Trade Office Indonesia mengatakan,  para pengusaha asal Australia tersebut sangat tertarik untuk menjalin kerjasama dengan para petani mangga di Pasuruan karena melihat potensi pasar mangga yang cukup besar terutama jika melalui proses pengolahan produk yang lebih baik.

“Kami ingin bekerjasama dengan para petani yang bisa memberikan nilai tambah,” ujar Martin saat berada di kebun mangga yang dikelola oleh Gapoktan Tani Makmur Santosa  Desa Oro-oro ombo tersebut.

Menurutnya, harga mangga yang saat ini dijual oleh para petani mangga pada pengusaha lokal seharga USD 2 bisa menjadi USD 15 jika diproses secara baik. Karenanya, Pihaknya berharap bisa membangun pabrik pengolahan di Indonesia dengan catatan para petani mangga masih memiliki saham kepemilikan di pabrik tersebut.

“Sama-sama saling menguntungkan kedua belah pihak,” janjinya.

Kedatangan para pengusaha asal Australia ini sendiri disambut baik oleh para petani di daerah setempat. Slamet Yakub, Ketua Gapoktan dihadapan para pengusaha menceritakan jika mangga clone 21 diambil dari mangga indukan arum manis (gadung 143) yang merupakan mangga unggulan yang ada di Kabupaten Pasuruan.

“Kebun mangga sudah ada sejak tahun 1997 silam. kita selalu berusaha melakukan riset dan pengembangan,” kata Slamet.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Ihwan, menambahkan, dengan kedatangan para pengusaha asal Australia tersebut dirinya berharap bisa dijalin kerjasama berkelanjutan sehingga mangga pasuruan bisa go internasional.
“Saat ini para petanu sedang berupaya agar mangga ini bisa berbuah diluar musimnya,” ujar Ihwan. (yog/yog)