Ngeri! Semalam, Dua Nyawa Melayang Ditebas Pedang

389

Bangil (wartabromo) – Rasa aman sudah sedemikian mahal di Kabupaten Pasuruan. Belum terkuak sejumlah kasus pembunuhan yang lalu, warga dihenyakkan dengan dua peristiwa pembunuhan yang terjadi dalam tempo yang bedekatan. Di Paserpan, seorang penjual kacang ditemukan tewas mengnaskan di tengah jalan. Sementara di Rembang, seorang petani dibantai di dalam rumahnya.

Sudar (50), seorang petani asal Desa Tambakrejo, Kecamatan Pasrepan ditemukan tewas bersimbah darah, Rabu (4/7/2012) sekitar pukul 04.30 Wib pagi hari. Ia tewas dalam kondisi mengenaskan dan tergeletak di tangah jalan desa setempat. Sekujur tubuhnya terluka parah akibat senjata tajam. Diduga, korban dibunuh saat berangkat ke pasar berjualan kacang.

Basori, sopir MPU yang pertama kali mengetahui jasad korban langsung mengabarkannya ke warga sekitar, dan kemudian diteruskan ke Mapolsek Paserpan. “Motifnya diduga balas dendam,” kata Kapolsek Paserpan AKP Mukimin Budianto saat dikonfirmasi.

Bukan perampokan, katanya. Pasalnya tidak ada satupun barang berharga termasuki motor korban yang hilang. Motor korban ditemukan tergeletak di samping jasadnya. “Namun, kita masih lakukan penyelidikan,” imbuhnya.

Di tempat berbeda beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 21.30 Wib Selasa (3/7/2012) pembantaian seorang petani menggegerkan warga. H Umar (60), warga Desa Pajaran, Kecamatan Rembang menjadi korban pembunuhan sadis oleh pelaku yang belum diketahui identitas dan jumlahnya. Korban dibunuh di dalam rumahnya saat para tetangga sedang menyaksikan sebuah acara di sebuah madrasah.

Pembunuh H Umar mengeksekusi korbannya dengan sadis. Korban tewas dengan sejumlah luka akibat sabetan pedang di sekujur tubuhnya. Fathur Rozi (14) anak korban mendapati ayahnya tewas dalam keadaan leher tergorok. Korban juga mengalami luka sabetan pedang di pelipis kiri hingga di bawah mulut bagian kanan.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui motif pembunuhan H Umar. Polisi masih melakukan penyelidikan kasus yang mengemparkan warga tersebut. “Masih kami selidiki. Kami belum mengetahui motifnya,” kata Kapolsek Rembang, AKP Cahyo Widodo.

Dua kejadian ini menambah panjang kasus pembunuhan yang terjadi di wilayah hukum Polres Pasuruan. Pekerjaan rumah yang berat bagi polisi, karena sejumlah kasus hingga kini belum terkuak. (fyd/fyd)