Kraton (wartabromo) – Valentine’s Daya atau Perayaan Hari Kasih Sayang selalu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada yang menganggapnya wajar, namun tidak setidikit yang menolak.
Penolakan disuarakan ratusan siswa MAN Kraton, Kabupaten Pasuruan. Siswa yan sebagaian besar merupakan santri Ponpes Al Yasini ini menilai perayaan Hari Kasih Sayang sudah disalahartikan. Kaum muda dan pelajar sudah kebablasan dan bahkan menyimpang dari norma agama ketika merayakan Valentine’s Day.
Aksi penolakan tersebut dilaukan siswa MAN Kraton dengan membubuhkan tanda-tangan dipermukaan kain putih sepanjang 20 meter, Rabu (13/02/2013). Hal itu dimaksudkan sebagai penolakan terhadap ekpresi perayaan Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang yang kebablasan bahkan cenderung menyimpang.
“Kami menentang ekpresi kebablasan saat merayakan Hari Kasih Sayang. Pesta miras, free sex hingga penyalahgunaan narkotika dianggap sesuatu yang lumrah,” ujar Nailul Hikmah, salah satu siswi.
Selain tanda-tangan siswa juga mengekspresikan penolakannya dalam poster-poster. Mereka juga perform teater yang menggambarkan ekspresi meyimpang di kalangan muda saat merayakan Valentine.
“Kita tolak ekspresi yang salah, ekspresi kebablasan. Bukankah lebih baik dimanfaatkan untuk hal yang positif. Lebih berbakti pada orang tua dan kaum dhuafa,” imbihnya.
Firmansyah, salah seorang guru MAN Kraton mengatakan ide penggalangan tanda-tangan muncul dari para siswa. Pihak sekolah hanya mendukung dan memfasilitasi karena ide itu baik.
Kain sepanjang 20 meter berisi tanda-tangan ratusan siswa akan terus dipasang di gerbang masuk gedung sekolah. “Harapannya para siswa selalu mengingat apa yang mereka suarakan,” kata Firman. (fyd/fyd)