Pasuruan (wartabromo) – Pembatasan BBM solar bersubsidi yang dilakukan oleh Pertamina terus berdampak pada Masyarakat. Di Pasuruan, puluhan nelayan harus rela antri selama berjam-jam demi mendapatkan solar untuk bisa melaut. Namun, kuota pembelian yang dibatasi sebanyak 20 liter untuk pembeli berjerigen ternyata belum mencukupi kebutuhan nelayan untuk sekali melaut.
“Kami membutuhkan minimal 30 liter solar untuk sekali melaut,” ujar Zamzami, salah seorang nelayan yang sedang antri solar di SPBU Jl Soekarno Hatta Kota Pasuruan
Ia mengaku, telah antri sejak pagi demi mendapatkan 20 liter solar yang rencananya akan digunakan untuk melaut. Sambil membawa surat keterangan dari pihak kelurahan, Zamzami telah keliling ke sejumlah SPBU untuk menemukan solar tambahan.
“Ternyata SPBU yang jual solar cuma di sini,” ujarnya.
Pembatasan pembelian BBM jenis solar tersebut diakui oleh Kosala, pemilik SPBU jalan Soekarno-Hatta Kota Pasuruan. Menurutnya, pembatasan kuota BBM jenis solar yang diterimanya memaksanya untuk memberlakukan jatah tersebut menyusul banyaknya pembeli baik jerigen maupun kendaraan.
“Kita hanya dapat jatah 16 ribu liter perhari,” ujar Kosala
Dijelaskannya, banyaknya pembeli solar yang antri di SPBU miliknya tersebut membuat jatah yang didapatkan dari pihak pertamina ludes hanya dalam waktu 3-4 jam perharinya. (yog/yog)