Tiga Bersaudara Tewas di Dalam Sumur

520

Mayat_IlustrasiPurwodadi (wartabromo) – Naas dialami oleh tiga orang warga asal Dusun Welang Rt 10 Rw 03 Desa Semut Kecamatan Purwosari, Pasuruan. Mereka tewas secara mengenaskan akibat terkena gas beracun dari dalam sebuah sumur yang hendak dibersihkannya, Minggu (7/7/2013).

Ketiga korban tewas tersebut masing-masing Tauhid (36), Yasak (34) dan Sulhan (40). Masing-masing adalah warga Dusun Welang Desa Semut Kecamatan Purwodadi yang masih memiliki hubungan kekerabatan.

Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa naas tersebut bermula sekitar pukul 09.00 wib saat Tauhid (36) bersama dua saudaranya hendak membersihkan sumur milik mertuanya yang biasa digunakan oleh warga untuk mengambil air bersih.

Namun belum lama berselang, Tauhid yang masuk sumur terlebih dahulu tiba-tiba berteriak minta tolong kepada kedua rekannya yang ada di atas sumur yakni Sulhan dan Yasak. Diduga ia tak bisa bernafas lantaran menghirup gas beracun dari dalam sumur.

Baca Juga :   Diduga Mengantuk, Mobil Kuda Terbalik Usai Tabrak Traktor

“Awalnya Tauhid yang masuk ke dalam sumur mas, karena sumurnya kotor,” ujar Siti, salah seorang warga setempat.

Lantaran mendengar teriakan Tauhid dari dalam sumur, salah seorang saudaranya yakni Sulhan (40) kemudian ikut masuk ke dalam sumur untuk menolong saudaranya. Sayangnya, keduanya justru mengalami kondisi yang serupa, begitu juga dengan Yasak (34) yang terpanggil untuk menolong keduanya.

“Ketiganya tewas secara bergiliran,”ungkap Siti dengan muka sedih.

Teriakan demi teriakan ketiga korban tersebut menarik perhatian warga sekitar. Mereka pun akhirnya berdatangan, bahkan salah seorang warga, Mukhlis (40) yang berusaha masuk sumur dan menolong ketiganya sempat kehabisan nafas. Beruntung, sejumlah warga langsung mengambil tali tambang dan menarik ia keluar hingga berhasil diselamatkan.

Baca Juga :   Mendagri Akan Terbitkan Permen E-KTP Satu Jam Selesai, 40% Netizen Pesimis

Kini, ketiga korban tewas disemayamkan di rumah duka, sejumlah kerabat korban menolak untuk dilakukan otopsi oleh pihak yang berwajib.

“Keluarga korban menolak untuk diotopsi, tapi kita tetap melakukan penyelidikan,”ujar Aiptu Sawu Supriatna, Kanit Serse Polsek Purwodadi. (yog/yog)