Wamen & Gubernur Batal Hadiri Upacara Karo, Jurnalis Kecewa

817
View lautan pasir dari Kawah Bromo/G Arif Subagyo

Tosari (wartabromo) – Sejumlah pejabat penting dijadwalkan hadir dalam puncak upacara adat Karo di Balai Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, Minggu (20/10/2013). Namun hingga acara selesai mereka tidak tampak di lokasi.

Ketidakhadiran mereka disayangkan para jurnalis yang berkepentingan melakukan meliput.

Pejabat penting yang dijadwalkan hadir diantaranya Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nurhayati, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Bahkan Windu Nurhayati didapuk menabuh gong tanda dimulainya upacara.

Kesanggupan para pejabat penting menghadiri dan memberi apresiasi terhadap budaya suku Tengger tersebut diketahui dari dari Rundown Acara dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan yang didapat wartabromo.com, Sabtu (19/10).

Baca Juga :   Kuli Bangunan Tewas Tertabrak Truk saat Berangkat Jumatan

“Semoga rangkaian kegiatan upacara adat Karo bisa menjadi spirit agar lebih mencintai sekaligus melestarikan budaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto dalam Rundown tersebut.

Ketidakhadiran para pejabat penting dalam uapacara sakral tersebut tanpa pemberitahuan jelas disayangkan sejumlah pihak. Terutama bagi para jurnalis yang berkepentingan memotret, mengambil gambar maupun hendak mewancarai mereka.

“Jauh-jauh saya kesini ingin wawancara Wamen dan Gubernur, tapi ternyata tak hadir,” gerutu jurnalis media nasional.

Keluhan senada juga disampaikan beberapa jurnalis lain yang datang karena para pejabat tersebut diagendakan hadir.

Pantauan di lokasi, sejumlah pejabat yang hadir diantaranya Direktur Pencitraan Indonesia dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ratna Suranti, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Aris Sofiyani dan anggota Komisi X DPR RI, Harbiah.

Baca Juga :   "Memanen" Mangga di Kebun Orang, Pemuda Rembang Dibekuk

Para pejabat ini mengaku kagum atas budaya dan kerukunan beragama yang terjaga di kalangan masyarakat Tengger. Mereka juga dikukuhkan sebagai warga kehormatan suku Tengger. (fyd/fyd)