Pesan Cak Nun pada Irsyad Yusuf

878
Budayawan Emha Ainun Nadjib di Festival Budaya Pesantren, Minggu (20/10)/ G Arif Subagyo

Bangil (wartabromo) – Budayawan Emha Ainun Nadjib bersama kelompok musik Kyai Kanjeng hadiri Festival Budaya Pesantren di Alun-alun Bangil, Minggu (20/10) malam. Kehadiran budayawan asal Jombang ini menyedot perhatian warga.

Dalam pengajian budaya bertema ‘Lorong Surga’ tersebut, budayawan yang akrab disapa Cak Nun ini menyelipkan wejangan pada Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf.

Cak Nun dan Irsyad Yusuf tampil ke panggung. Irsyad Yusuf memukul bedug sebagai tanda dimulainya festival, sementara Cak Nun mendampinginya. “Cak Nun ini guru saya. Saya dulu sering ikut pengajian Cak Nun,” kata Irsyad Yusuf.

Setelah bupati membuka acara, giliran Cak Nun dan Kyai Kanjeng yang tampil. Sebelum membawakan lagu-lagu bertema budaya dan keagamaan, Cak Nun mengundang anak-anak yang duduk di depan panggung untuk naik. Ia mengajak anak-anak bersolawat bersama.

Baca Juga :   Warga Candiwates Desak Bupati Cabut SK Pemberhentian Kades Sueb

Di sela-sela mengundang anak-anak naik ke atas panggung Cak Nun berbicara tentang Bupati Pasuruan yang baru. “Bupati yang baru ini luar biasa, baru dilantik tapi sudah banyak mengadakan kegiatan,” kata Cak Nun. “Irsyad berarti petunjuk, semoga warga Kabupaten Pasuruan diberikan petunjuk,” ujar Cak Nun disambut tepuk tangan warga.

Cak Nun juga mengelak disebut guru oleh Irsyad Yusuf. Baginya Irsyad seperti anaknya karena memiliki putra seusia dengannya. Secara implisit Cak Nun berpesan bahwa bupati harus visioner dan punya gagasan futuristik sehingga semua yang dikerjakannya hari ini bisa memberi manfaat pada generasi masa depan.

“Bupati saat ini bukan hanya bupati bagi masyarakat hari ini, tapi juga masyarakat masa depan. Bupati saat ini harus bisa menata masa depan, mbeber kloso untuk masa depan,” ujar Cak Nun sembari melihat anak-anak yang berada di atas panggung.

Baca Juga :   Lepas Lelah di Warung Dekat Mapolres, Elisabet Dijambret

Cak Nun juga memuji Kabupaten Pasuruan sebagai Kota Pesantren yang memiliki lebih dari 100 Pondok Pesantren. Kata Cak Nun, para kyai pengasuh pesantren harus tetap yakin dan ikhlas menghidupi pesantren karena pendidikan model pesantren adalah yang terbaik. “Semua model pendidikan di seluruh dunia akan meniru pendidikan pesantren,” katanya. (fyd/fyd)