Tradisi ‘Manten Sapi’ Jelang Idul Kurban Ala Warga Watestani

647

manten sapi WBNguling (wartabromo) – Masyarakat Desa Watestani Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan punya cara unik menyambut Hari Raya Idul Adha. Mereka melaksanakan ritual Manten Sapi untuk menghormati dan memeriahkan lebaran haji tahun 1435 Hijriyah.

Ritual Manten Sapi di desa ini sudah dilakukan turun-temurun dari generasi ke generasi. Hingga saat ini ritual ini masih lestari. Ritual ini biasanya dilakukan sore hari menjelang malam takbiran.

Prosesi ritual dimulai dengan dikumpulkannya hewan kurban milik warga di sebuah lapangan Desa setempat. Hewan kurban tersebut dimandikan dengan cara dibasuh dengan air kemudian dipasangi rangkaian  bunga melati dan mawar di kepalanya hingga lehernya.

Setelah dipasangi kembang, hewan-hewan kurban kemudian dipakai kain berwarna putih yang dipasang melingkar di tubuhnya bak pengantin.

Baca Juga :   Persekabpas vs Persesa Sampang Ricuh

Sapi-sapi yang sudah didandani itu kemudian diarak dari pelataran masjid Darul Falihin di desa setempat untuk diserahkan kepada ketua panitia kurban yang juga ketua takmir.

Arak-arakan ini melibatkan para perempuan yang membawa berbagai alat rumah tangga dan bumbu masak dan hasil bumi.
Pada Idul Adha tahun ini, ada tiga ekor sapi dan dua ekor kambing yang diarak yakni berasal dari tiga dusun di  Desa Watestani, yakni Dusun Tanjung, Dusun Parseh dan Dusun Sekarputih.

“Tujuannya tidak lain adalah untuk syi’ar dan meramaikan Idul Adha. Bukan untuk Riya,” kata  Abdul Kahfi, Panitai Kurban pada sejumlah wartawan, Sabtu (4/10/2014). (yog/yog)