Pasuruan (wartabromo) – Terbelahnya fraksi di DPRD Kota Pasuruan dalam sidang paripurna pembentukan alat kelengkapan dewan serta aksi walkout dari 13 anggota fraksi yang masih tergabung dalam forum aliansi untuk perubahan ternyata diapresiasi oleh Wakil Walikota Pasuruan Setiyono.
Menurutnya, keberanian 13 anggota DPRD untuk mengambil sikap walkout merupakan keberanian yang patut diapresiasi lantaran baru pertama kali terjadi di gedung DPRD Kota Pasuruan.
“Baru kali ini ada anggota dewan yang berani. Memang harus diwarnai kaya gitu,” ujar pria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan tersebut saat ditemui wartabromo di sela-sela kegiatan pengukuhan Forum Kecamatan dan Kelurahan Kota Layak anak, Selasa (4/11/2014).
Sebagai politisi Golkar yang menjadi pelopor terbentuknya forum aliansi untuk perubahan dirinya mengakui, jika banyak strategi politik yang melenceng dari konsep awal yang telah disusun sebelumnya. Termasuk hilangnya sejumlah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan yang sudah ditargetkan sebelumnya.
“Ya. Konsep kemarin memang banyak yang melenceng,” ujarnya.
Untuk diketahui, akibat aksi walkout yang dilakukan 13 anggota fraksi di DPRD Kota Pasuruan sejumlah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan luput dari target forum aliansi untuk perubahan menyusul mundurnya dua parpol yakni Hanura dan Nasdem dari kelompok yang sebelumnya disebut kelompok 17 itu.
Bahkan, kursi pimpinan komisi III yang sebelumnya sempat direbut dan diamanatkan kepada Wahyu Widodo asal F-PDIP akhirnya urung didapatkan menyusul pengunduran dirinya dari Ketua Komisi III dan digantikan oleh Lukman Hakim asal F-GPHN melalui sidang paripurna lanjutan tanpa diikuti 13 anggota fraksi yang tergabung dalam forum aliansi untuk perubahan. (yog/yog)
