Modus PSK ‘Keluar Masuk’, KPA Pasuruan Mengaku Kesulitan

719

psk pasuruan hiv aidsPasuruan (wartabromo) – Fakta yang tidak bisa dipungkiri, dari semua Wanita Penjaja Seks (WPS) yang terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) di Kabupaten Pasuruan, 2 dari 10 orang WPS tersebut ternyata positif terkena virus HIV/AIDS.

Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Pasuruan, Wiwin Heru Wicaksono mengatakan, saat ini pihaknya mengaku kesulitan untuk melakukan pendeteksian dan pendataan terhadap WPS yang berkeliaran di Kabupaten Pasuruan menyusul modus datang dan pergi yang mereka lakukan selama ini. Ironinya, rata-rata kebanyakan WPS yang beroperasi di wilayah Pasuruan berasal dari luar daerah.

“Kita kesulitan karena mobilitas para WPS itu keluar masuk wilayah. Mereka datang dan pergi. 3 atau 6 bulan pindah, lalu ada yang datang lagi,” ujarnya.

Baca Juga :   Haul Kyai Hamid ke-36, Jamaah Dari Madura Mulai Berdatangan

Dijelaskannya, modus tersebut dilakukan untuk memperlancar dan menarik minat pria hidung belang untuk memakai layanan hoho hihe- nya.
“Biar disangka ‘anak’ baru. Padahal mereka sudah berprofesi (WPS) yang sama di tempat lain,” katanya.

Untuk diketahui, hasil razia yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Pasuruan dalam kurun waktu sebulan terakhir menunjukkan jika saat ini 2 dari 10 PSK yang terjaring razia positif mengidap HIV/AID. Mereka ditemukan di Tangkis Porong dan terakhir di kawasan Pasuruan Timur yakni Pasar Baru Ngopak dan Sedarum Nguling Pasuruan, Senin (19/1/2015) malam. (yog/yog)