Warga Miskin di Pegunungan Karena Kekurangan Air

603
Geledek khas Puspo pengangkut rumput

Pasuruan (wartabromo) – Sejumlah desa di lereng-lereng pegunungan terendah di Kabupaten Pasuruan, masuk dalam kategori daerah miskin. Karena, kondisi desa tersebut rata-rata kekurangan sumber air.

“Karena sumber air jarang dan jika ada hanya cukup untuk kebutuhan minum, masak dan mandi saja,” kata Hariyanto, Ketua Kelompok Pengembangan Lingkungan peraih Kalpataru 2011, Kamis (10/9).

Sejumlah desa di kawasan lereng pegunungan yang terendah, masuk dalam kategori desa miskin. Seperti Desa Pucang Kali di Kecamatan Tutur, Desa Jimbaran di Kecamatan Puspo, Desa Jeladri di Kecamatan Winongan dan lainnnya.

“Tanpa air yang mencukupi, warga tidak bisa bertani maupun beternak secara maksimal. Mereka hanya mengandalkan tanaman tahunan. Kalau di Desa Pucang Kali hanya mengandalkan tanaman kopi dan cengkeh yang panenannya setahun sekali,” urai Hariyanto, yang juga Penasehat KSP Setia Kawan Tutur.

Baca Juga :   Hari Pahlawan, Bupati Irsyad: Tingkatkan Pengabdian pada Rakyat

Agar suplai air bisa terjangkau warga di lereng pegunungan terendah, Hariyanto dengan kelompoknya yang telah mengembangkan biogas di Tutur sejak 2007 lalu, berupaya agar sumber-sumber air di pegunungan bertambah melalui menanam pohon dan merawatnya.

“Hutan yang subur akan memunculkan sumber air yang terus membesar, hingga menjangkau warga di lereng pegunungan yang terendah. Kalau sudah seperti itu, warga bisa diajak beternak sapi perah dan ekonominya dapat terangkat,” imbuhnya.

Hal yang sama di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, sebagaimana disampaikan Mahrus Solikhin, pemerhati lingkungan hidup.

“Sumber air di Desa Jimbaran memang masih belum mencukupi. Tapi warganya mulai memelihara hewan ternak. Semoga saja ekonominya dapat lebih terangkat,” ujar Mahrus, peraih sejumlah penghargaan lingkungan tingkat nasional ini. (hrj/hrj).