Tinggalkan Pabrik dan Manager Kafe, Fery Sukses Berbisnis Garmen

1222

fery nemoPasuruan (wartabromo) – Pekerjaan tetap dengan gaji lumayan sebagai karyawan di salah satu perusahaan asing di PIER Rembang, tenyata tidak menentramkan hati Fery Dwi Kurniawan (31). Karakter interpreunernya tidak mengijinkan dirinya hanya jadi karyawan. Ia ingin membangun usaha dan membantu orang lain dengan mengkaryakan mereka.

“Dimana ada keinginan di situ akan ada jalan.” Jalan bagi Fery merintis usaha terbuka ketika pada 2003 teman-temannya sesama karyawan membutuhkan sebuah seragam saat akan mengadakan sebuah even. Fery yang diminta mengkordinir seragam lantas berpikir “daripada pesen ke orang lain, lebih baik buat sendiri.”

Dengan bantuan temannya, Fery pun mengerjakan sendiri seragam tersebut. Dari sanalah semuanya berawal. Satu demi satu orderan membuat seragam even perusahaan diterimanya dari sesama karyawan. Hal itu membuat Fery berpikir untuk serius berwirausaha.

Baca Juga :   Gagal Beraksi, Pelaku Jambret Bermotor di Pasuruan Ditangkap Warga

“Tahun 2008 saya keluar dari pabrik. Saya mencoba konsentrasi ke bisnis,” kata Fery berbincang dengan Titik Temu di gerai Nemo Garment miliknya di yang terletak di Pertokoan Pasar Kebonagung Blok DW 69 Pasuruan.

Beberapa bulan setelah risen dari pabrik, niatan Fery membangun usaha garmen sempat goyah. Apalagi saat ia diminta menjadi menajer sebuah kafe milik temannya dengan gaji yang lumayan besar.

Namun tekadnya membangun usaha yang besar membuat dia akhirnya berhenti dari kafe. Waktu, pikiran dan tanaga ia curahkan untuk memulai usaha. Sebuah lokasi di Pasar Kebonagung ia sewa dan menamai tokonya: Nemo Garment.

“Saya hanya enam bulan sebagai menejer. Saya ingin punya usaha sendiri dan membantu memberikan pekerjaan pada orang lain,” jelasnya.

Baca Juga :   Ini Tempat Wisata Lumajang Wajib Dikunjungi!

Lambat laun, keputusannya berwirausaha berbuah manis. Garmen miliknya mulai dikenal banyak orang. Pesanan demi pesanan mulai berdatangan.

Dari modal awal Rp 150 ribu, usaha yang digelutinya kini memiliki omset Rp 40 juta per bulan. Ia kini sudah memiliki sembilan karyawan. “Rp 150 ribu itu modal awal saat masih dipabrik,” jelasnya.

Garmen milik Fery menyediakan segala jenis pakaian mulai kaos, t-shirt, kemeja bordir, jumper, hoodie, jaket, topi, kostum basket, jersey grade ori, jersey player hingga jaket all team.

Konsumen bisa memilih sendiri berbagai desain, warna dan bahan sesuai selera. Dia menjamin konsumennya tidak akan kecewa karena ia berkomitmen pada kualitas produknya.

Baca Juga :   Picu Kemacetan, Pengaspalan Jalan di Kraksaan Dihentikan

“Kami jamin kualitas barang kami bagus. Saya memilih bahan-bahan terbaik. Soal desain dan warna atau gambar bisa sesuai pesanan,” ungkapnya.

Dia juga menyakinkan bahwa semua konsumen bisa menjadi desainer produk yang akan mereka pesan. Ia dengan senang hati berdiskusi dengan konsumen terkait bahan, warna dan desain mana yang cocok untuk mereka. (fyd/fyd)