Pak Wali Terpilih, Ayo Ngopi

1922

Kita orang kecil, diasadari atau tidak pernah bermimpi memiliki pemimpin sebaik para khulafaur rasyidin. Paling tidak proses pemilihannya mendekati proses pemilihan beliau- beliau. Apa bisa?. Bisa!. Kuncinya ada pada diri kita masing-masing. Pemerintah sudah beriktikad baik dengan membentuk KPU, PANWASLU, JPPR, PPL, PPK dan entah apa lagi untuk menggagalkan niat busuk politisi busuk. Namun sayang sungguh sayang, rakyat belum sepenuhnya mendukung. Malah, rakyat proaktif menjadi penerima uang haram sogokan pemilu dengan mengucap Alhamdulillah segala. Padahal, uang sogokan untuk mencoblos itu lebih haram dari uang hasil mendapat togel karena efek pengerusakannya hingga mencapai skala kabupaten, kotamadya, propinsi bahkan nasional.

Ada yang ngeri dengan kampanye premanisme. Namun, tak bisakah kita bersatu menyokong kebenaran demi kebahagiaan kita sendiri?. Sudah begitu pengecutkah bangsa ini terhadap segenap ketidakadilan?. Sudah matikah  nurani kita untuk menggadaikan diri kepada para penghisap rakyat, nurani dan penghina hukum Tuhan. “ Jika kejahatan tidak dihukum, alam tidak seimbang”. Penulis : Abdur Rozaq