Erupsi Gunung Bromo Picu Krisis Air

905

droping air2Sukapura (wartabromo) – Erupsi Gunung Bromo yang berlangsung sejak Oktober lalu mulai membawa dampak pada sektor lain. Selain pertanian, warga di lereng gunung yang disebut-sebut memiliki panorama terindah kedua, setelah Fujiyama di Jepang itu mulai dilanda krisis air bersih.

Informasi yang diperoleh wartabromo, krisis air terjadi menyusul meningkatnya aktivitas geothermal di dalam perut bumi. Imbasnya, pasokan air dari dalam tenah juga seret. Sebagai solusi, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengirim bantuan air bersih.

Empat desa yang paling parah menjadi sasaran dropping air bersih. Diantaranya, Desa Wonotoro Kecamatan Sukapura. “Sumber air yang ada disana terganggu karena peningkatan geothermal sejak erupsi Gunung Bromo terjadi,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi, kepada wartabromo.com.

Baca Juga :   Kyai Sholeh Doakan Emil Dardak Jadi Wagub Jatim saat Berkunjung ke Ponpes Ngalah

Ia mengatakan telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 36.000 liter, yang terbagi dalam enam truk tangki masing-masing berkapasitas 6.000 liter. Bantuan air bersih itu disalurkan ke empat desa terdampak, yakni Desa Wonotoro sebanyak dua truk tanki, Desa Ngadisari satu tanki, Desa Sukapura dua tanki dan di Desa Sumber sebanyak satu tanki.

Air bantuan disalurkan melalui tandon penampungan yang kemudian dialirkan ke jeriken-jeriken warga melalui pipa kecil. Bagi warga suku tengger, air bantuan sangat membantu mereka memenuhi kebutuhan air guna kebutuhan sehari-sehari.

“Kami droping setiap hari, selama erupsi berlangsung. Karena saluran airnya ada yang tertutupi abu vulkanis,” tuturnya.

Warga sendiri mengakui mulai kesulitan air bersih sejak dua bulan lalu, terutama untuk memenuhi kebutuhan memasak, minum, mencuci dan minum ternaknya. dengan adanya bantuan ini, warga merasa cukup terbantu dalam pemenuhan air bersih.

Baca Juga :   Ratusan Relawan Bumbung Kosong Beralih Dukung Adjib

Pasalnya, sejak erupsi Gunung Bromo menyemburkan debu vulaknis, tiga sumber mata air utama dilereng Gunung Bromo tercemar. Debitnya pun berkurang akibat tertimbun debu vulkanis, sehingga warga mengalami krisis air bersih. “Cukup terbantu dengan adanya droping ini,” ujar warga Desa Wonotoro Ngasep. (saw/rur)