Berkeras Tak Mau Relokasi, Pedagang Pasar Gondanglegi Mengaku Diancam

907

Exif_JPEG_420Pasuruan (wartabromo) – Belasan perwakilan pedagang Pasar Gondanglegi, Beji, Pasuruan, wadul ke Bupati Irsyad Yusuf berharap tidak direlokasi. Karena berkeras tidak mau direlokasi ke Pasar Cangkringmalang, pedagang mengaku mendapat ancaman.

“Bapak Bupati, pokoknya kami tidak mau dipindah. Meski kami diancam tidak mau pindah,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gondanglegi, Harianto, di pendopo kabupaten, Kamis (14/1/2016).

Kata-kata itu disampaikan Harianto kepada Bupati Irsyad yang menemuinya. Harianto mengatakan, dirinya rela mati demi pedagang lain.

“Ada yang ancam-ancam. Ada juga yang bilang kalau tanggal 16 Januari tidak pindah maka akan diuruk, akan dirobohkan. Saya rela diuruk, rela saya asal pedagang tidak direlokasi,” tandasnya.

Baca Juga :   Letusan Eksplosif dan Overskill Mulai Terjadi di Gunung Bromo

Menanggapi keluhan tersebut, bupati mengatakan tidak ada ancaman yang dilakukan aparatnya kepada pedagang. Apa yang dilakukan jajarannya merupakan sosialisasi.

“Kalau ada yang mengancam, laporkan ke saya, lapor ke polisi,” tandas Irsyad.

Irsyad mengatakan, rencana relokasi dilakukan berdasarkan peraturan daerah karena lahan Pasar Gondanglegi yang berada di sisi utara Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi tersebut akan dibangun puskesmas rujukan.

“Saya tidak mungkin serta merta melanggar aturan. Oleh karena itu, kami akan evaluasi untuk mencari solusi,” kata Irsyad.

Salah satu tokoh warga Beji, Suryono Pane, mengatakan para pembeli Pasar Gondanglegi selama ini berasal dari warga yang bermukim di sebelah selatan. Jika pedagang dipindah ke Pasar Cangkringmalang yang berada di dalam desa yang lokasinya menjauh ke utara, pedagang khawatir akan ditinggalkan pembeli.

Baca Juga :   Kemenag Minta Penyuluh Agama Face to Face Jelaskan Aturan Pengeras Suara

“Pasar itu dibangun di atas tanah bengkok bekerja sama dengan developer. Pedagang juga khawatir biaya sewa akan lebih mahal dan pedagang tidak mendapat perlindungan dari pemerintah karena pasar itu dikelola swasta. Makanya pedagang ingin pemerintah mencarikan jalan keluar,” kata Suryono. (fyd/fyd)