Ajian Semar Mesem

96646

”Sir kuning jantung atiku. Ora mendem sido mendem. Ora edan sido edan. Ora mangan, ora ngombeh, ora turu kejobo karo sliraku”. Demikan kutipan mantra ajian Semar Mesem yang melegenda itu. Kenapa Yu Jinem bisa kesengsem sama Kang Wagiman hingga kini langgeng dalam pernikahan dan sudah dikaruniai selusin cucu, insya Allah ajian ini biang keladinya. Itu contoh sukses yang jalan ceritanya happy ending. Soal ia disalahgunakan hingga Wak Takrip bisa menikah sampai tujuh kali dan Mas Bambang sukses menjadikan janda kaya juragan katul sebagai IMF, itu topik lain. Dan bagaimana pun alasannya, kurang perlu dinapaktilasi.

Sebenarnya, ajian Semar Mesem bukan ilmu hitam sebagaimana banyak disangka orang. Ia bahkan bisa dianalisa secara ilmiah. Mengenai bukti kesuksesan Wak Takrip dan Mas Bambang, para pakar ilmu pemasaran pun bisa mengurai kausalitasnya. Dari namanya saja Semar Mesem. Di dunia pewayangan, Kiai Semar digambarkan sebagai sosok yang bersahaja dan mudah bergaul. Tipikal ”manusia” rendah hati yang bisa mengorangkan orang, memanusiakan manusia dan tahu betul fungsi dirinya : ”wakil” Tuhan untuk menebar benih cinta di bumi. Semar tak pernah mengkafir murtadkan orang yang tak sepaham dengan beliau. Jangan kata meledakkan mercon di tengah jalan protokol ibu kota, menghemat senyum saja beliau tak berani. Semar adalah pecinta tanpa imbalan dan pamrih. ”Manusia” pemilik kasih sayang universal. Apalagi, ajian ini dinamakan Semar Mesem, sudah berkepribadian sejuk masih tersenyum pula.

Baca Juga :   560 Personel Siap Amankan Natal dan Tahun Baru di Pasuruan

Muallif ajian Semar Mesem, kita yakin bukan orang sembarangan. Buktinya beliau begitu arif membumikan ajaran Kanjeng Nabi tentang keampuhan sebuah senyum. Kita mengenal ajian Semar Mesemsebagai ilmu pengasihan tingkat tinggi. Ilmu mahabbah yang bisa membuat seseorang mabuk kepayang. Bisa mendem dan edan ”oleh pengaruhnya”. Orang bisa tunduk, memberikan segenap cinta, harta benda bahkan kehormatan karena kendalinya, bukan karena ajian ini dilengkapi oleh energi mistis apalagi melalui campur tangan sang Ifrit. Tidak!. Ini ilmu putih kok. Al Qur’an dan Hadits malah menganjurkan setiap orang mengamalkan ajian ini. ” Cintailah saudaramu layaknya engkau mencintai dirimu sendiri” kata hadits.

Perang di belahan dunia mana pun takkan pernah terjadi seandainya setiap orang memiliki ajian ini. Pedagang akan memiliki banyak pelanggan, pemimpin disegani, guru bisa mendidik dengan lebih baik, agamawan semakin dianut, menantu akan mendapat warisan lebih banyak, mertua bisa dianggap sebagai orang tua kandung dan politisi tak memerlukan banyak uang ketika mencalonkan diri dalam pemilu seandainya mengamalkan ajian Semar Mesem. Begitu juga, seandainya pegawai- pegawai pemerintah yang bertugas melayani kita semurah senyum para kasir bank dan costumer service perusahaan swasta, para polisi pengamankan demontrasi seraya tersenyum, korlap demontrasi juga tersenyum, DPR beradu argumen seraya tersenyum, ormas agamis berdakwah dengan senyum, tak lantas menggusur dan merazia tanpa didahului oleh dialektika senyum, negeri kita takkan seseram ini.

Baca Juga :   PT Pertagas dan Ansor Bagikan 1.000 Paket Sembako

Semar Mesem adalah ajian pamungkas di dunia percintaan. Secadas apapun hati manusia akan luluh oleh pengaruhnya. Seangkuh apapun seseorang akan cair terhadap si empunya ajian ini. Bahkan binatang pun, akan luluh dan takluk oleh pengaruhnya.

Kepada saudara-saudara teroris yang begitu mencintai Islam, mulai sekarang metode teror mungkin perlu dirubah agar manusia mulai yang Islam, yang belum hingga yang tidak percaya kepada adanya Tuhan mendukung dan merestui perjuangan Anda. Terorlah umat manusia  di mayapada ini dengan kesantunan dan kelemahlembutan, insya Allah khilafah yang Anda impikan akan didukung banyak orang. (Abdur Rozaq)