Gua Widodaren, Pesona Tersembunyi Gunung Bromo

5356

Sukapura (wartabromo.com) – Bicara Bromo, pasti yang terpikirkan oleh wisatawan adalah sunrise, kawah dan lautan pasir. Banyak diantara pengunjung Bromo yang tidak menyadari akan keindahan gua Widodaren, yang letaknya masih satu kawasan.

Tempat ini merupakan obyek wisata yang bisa dikunjungi saat berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Yang menjadi daya tarik dari obyek wisata ini adalah adanya sumber mata air yang dikeramatkan, yang terletak di bawah gua sekitar Gunung Widodaren (2.650 mdpl), tak jauh dari Gunung Batok dan Bromo.

Untuk sampai ke lokasi ini, pengunjung bisa berjalan kaki kurang lebih 45 menit untuk mencapai Gua. Kondisi medan yang menanjak membuat perjalanan menuju gua ini menjadi menantang dan berkesan.

Baca Juga :   Keren! Polisi Ini Pakai Kuda Seberangkan Siswa di sungai Rondoningo

IMG-20170115-WA0000

Tanjakan yang menentang cukup membuat kehabisan nafas. Untuk pemula tanjakan menuju gua Widodaren ini cukup melelahkan. Tapi semuanya terbayar dengan pemandangan yang tampak dari punggung bukit menuju Gua Widodaren ini.

Sebenarnya objek ini lebih merupakan ceruk daripada gua. Tetapi oleh masyarakat sekitar lazim disebut dengan Gua Widodaren. Saat memasuki bibir gua, pengunjung patung pemujaan yang terdapat di bibir gua.

Di dalam gua Widodaren ini, terdapat sumber mata air yang dikeramatkan masyarakat setempat. Sumber mata air ini tidak akan pernah kering sepanjang waktu. Dipercaya sakral karena sumber mata air tersebut mengalir langsung dari Widodaren atau Mendhak Tira.

“Masyarakat sekitar percaya bahwa air dari sumber tersebut bisa membuat awet muda dan memberikan jodoh bagi mereka yang masih lajang. Karena letih, tanpa pikir panjang kami meminum air yang muncul dari mata air yang ada di dekat gua,” ujar Rima Vitha, salah satu pengunjung.

Baca Juga :   Kadispendik Janji SD Plafon Reot Diperbaiki Tahun Depan

Di gua ini, terdapat tempat yang cukup luas dan sebuah batu besar yang digunakan untuk upacara atau semacam altar untuk menempatkan sesajian. Masyarakat Tengger juga seringkali menggunakan batu ini untuk bermeditasi atau berdoa kepada Sang Hyang Widi.

“Selama ini, keindahan gua ini belum banyak diketahui para pengunjung Bromo. Tempat ini merupakan salah satu tempat beribadah warga Tengger,” kata Camat Sukapura Yulius Christian. (saw/saw)