Penyakit Kronis, Sedot 60% Pembiayaan BPJS Kesehatan

2182

Pasuruan (wartabromo.com) – Hampir 60% dari total Rp 30 milyar seluruh pengeluaran pertanggungan setiap bulan BPJS Kesehatan di Cabang Pasuruan, tersedot untuk pembiayaan pada pasien penderita penyakit kronis.

Tingginya pembiayaan setara Rp 18 milyar pada pasien kronis itu disebutkan oleh kepala BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan, Debbie Nianta Musigiasari, tersebar di empat daerah cakupan kewenangan institusi yang dibawahinya, yakni Kota/Kabupaten Pasuruan serta Kota/Kabupaten Probolinggo.

Dijelaskan jika terdapat 9 (sembilan) macam penyakit kronis yang sifatnya sudah sulit untuk disembuhkan, seperti penderita diabetes militus hingga Hipertensi, yang rutin setidaknya setiap bulan, pasien harus melakukan check-up ke rumah sakit sehingga pembiayaan juga terus dikeluarkan.

Pengeluaran pertanggungan pasien kronis disebutkan bisa saja bertambah besar, bilamana pasien ternyata tidak mampu menjaga kesehatan sehingga terkena komplikasi penyakit kronis lain.

Baca Juga :   Truk Terguling, Kayu Muatan Timpa Warung Bakso di Kademangan

Pasalnya, hal itu akan berdampak pada bertambahnya jumlah obat yang harus dikonsumsi pasien dan kondisi tersebut dipastikan akan secara otomatis menambah beban pertanggungan selama ini.

PicsArt_05-15-03.37.44

“Tentu ini menjadi perhatian kami, hal mendasar adalah bagaimana pasien tidak terkena komplikasi penyakit kronis lain. Untuk itu kami akan lakukan upaya-upaya preventif diantaranya membangun semacam komunitas penderita penyakit kronis untuk menjaga kesehatan dengan melakukan aktivitas fisik,” ujar Debbie, Senin (22/5/2017)

Dilanjutkan oleh Debbie, pihaknya sudah membentuk 6 komunitas atau klub sehat yang tersebar di wilayah yang saat ini secara proaktif menjaga kualitas hidup pasien peserta BPJS Kesehatan.

Lebih rinci, Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer (MPKP), Itarisanti saat mendampingi Kepala BPJS Cabang Pasuruan, Debbie Nianta Musigiasari, menuturkan bahwa dari Rp 30 milyar jumlah keseluruhan pertanggungan, terbesar berada di mitra rumah sakit Muhammad Saleh, Kota Probolinggo, yang diperkirakan mencapai 20% atau sekitar Rp 6 milyar.

Baca Juga :   Proyek Kota Pasuruan Diatur dengan Membentuk Lintas Asosiasi

“Kurang lebih dari lima belas rumah sakit mitra di empat daerah, untuk pembiayaan total terbesar ada di rumah sakit M. Saleh, Kota Probolinggo, kira-kira 20 persenan,” kata Itarisanti.

Diketahui jumlah sebanyak 15 rumah sakit di empat daerah bermitra dengan BPJS Kesehatan yang berada di jl Sultan Agung Kota Pasuruan, diantaranya daerah Kabupaten Pasuruan sebanyak 5 rumah sakit; Kota Pasuruan terdapat 1 rumah sakit; Kabupaten Probolinggo ada 5 rumah sakit; dan Kota Probolinggo 4 rumah sakit. (ono/ono)