Laser Scanner Mabes Polri Merekam, Posisi Truk Jadi Biang Kecelakaan yang Tewaskan 10 Penumpang Bus

950

Gending (wartabromo.com) – Sehari pasca kecelakaan maut di jalur pantura Probolinggo, Korlantas Mabes Polri turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan pada Sabtu (15/7/2017) siang. Dengan laser scanner terekam data, bahwa truk bermuatan pakan ternak, diduga sebagai biang terjadinya kecelakaan yang menewaskan 10 penumpang bus ini pada.

Pemeriksaan lanjutan tersebut dilakukan petugas dari Sub Bidang Sidik Kecelakaan Korlantas Mabes Polri, dipimpin langsung AKBP Dedy Suhartono di lokasi kecelakaan yang melibatkan bus Medali Mas dengan truk memuat 25 ton pakan ternak (sempat disebut truk pupuk).

Sejumlah peralatan modern mulai drone (kamera udara) hingga laser scanner, petugas terlihat fokus melakukan pengamatan kemudian mencatat tiap informasi dan data yang terekam.

Baca Juga :   Dihantam dan Diseret Kereta Api Sri Tanjung, Pengemudi Honda Jazz Meninggal Dunia

Secara lebih detail diterangkan bahwa cakupan pemeriksaan itu meliputi kondisi geografis, kondisi jalan raya serta lingkungan di sekitar kejadian yang berada di jalur pantura termasuk Desa Curahsawo, Probolinggo ini.

Tidak hanya fokus di lokasi kejadian, petugas juga memperluas pengambilan gambar di sekitar lokasi kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Sejumlah peralatan ini dikatakan telah memberikan hasil data dan visual berbentuk tiga dimensi, tentang kondisi sebelum kecelakaan, saat kecelakaan hingga setelah terjadinya kecelakaan.

Setidaknya terdapat lima titik perekaman lases scanner di lokasi kejadian berupa kondisi jalan yang miring serta pepohonan yang rimbun di sekitar lokasi diperkirakan menjadi salah satu pemicu faktor penyebab kecelakaan.

Dijelaskan sebelumnya, dengan kondisi jalan yang rimbun ditambah kontur jalan yang tidak rata membuat jalur ini rawan terjadi kecelakaan, terlebih perjalanan dilakukan di malam hari karena pencahayaan di tempat ini juga terbilang minim.

Baca Juga :   Dua Bulan Tak Dibayar, Karyawan PT RSTI Beji Merasa Didzalimi

“Truk karena dia mengambil jalur lawan, ada karena satu berbeda, yang jalur truk ini umpamanya lajur satu, bis lajur dua. Lajur satu itu lebih tinggi dari lajur dua sehingga ketika belok miring dengan beban yang berat akan condong miring juga ke kanan,” terang AKBP Dedy Suhartono, Kepala Subid Sidik Laka Korlantas Mabes Polri.

Selain itu, dilanjutkan oleh Dedy, bahwa polisi juga telah memeriksa kelaikan kendaraan bus medali mas dan truk pakan ternak, yang saat ini masih diamankan di rumah penyimpanan barang sitaan negara (rupbasan) kelas 2B Probolinggo.

Dari rangkaian pemeriksaan dengan melakukan pengamatan langsung tersebut, Dedy kemudian menuturkan bawah untuk sementara ini posisi truk pakan ternak ketika itu diduga menjadi penyebab utama kecelakaan. Namun, ia tetap menegaskan terkait hasil tersebut masih harus diteliti lagi sehingga diketahui kepastiannya pada tiga hari ke depan.

Baca Juga :   Sempat Mangkir, Mantan Wali Kota Buchori Penuhi Panggilan Kejagung

Diwartakan sebelumnya, sepuluh penumpang bus dinyatakan tewas setelah bertabrakan dengan truk yang melaju di jalur pantura, Desa Curah Sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, sekitar pukul 02.30 WIB, Jum’at (14/7/2017) dini hari.
Tabrakan terjadi setelah bus dari arah barat tak mampu menghindar saat berpapasan dengan truk yang melaju yang disebut-sebut menghabiskan bahu jalan di tikungan gelap dekat tempat wisata Bentar itu. (saw/ono)