Santri Pasuruan Desak Presiden Jokowi Pulangkan Dubes AS

997

Pasuruan (wartabromo.com) – Santri Pasuruan mendesak Presiden RI Joko Widodo, memulangkan Duta Besar AS dan menutup Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya. Desakan tersebut dilakukan, setelah sikap Presiden AS Donald Trump, dikatakan masih tetap mendukung rencana Israel memindahkan ibukota Tel Aviv ke Jerusalem.

Hal itu terus mengemuka dalam aksi solidaritas bela Palestina, oleh ribuan santri di alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jumat (22/12/2017).

Meskipun hujan terus mengguyur, gelombang massa santri, terus memadati arena aksi berupa mimbar bebas yang dilakukan setelah sholat Jumat itu.

Dalam pernyataannya, mereka mendesak Presiden RI Jokowi, memulangkan Duta Besar AS dan menutup Kantor Konjen AS di Surabaya. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump tampaknya tidak akan mencabut dukungan terhadap keinginan Israel, memindahkan ibukota Tel Aviv ke Jerusalem.

Baca Juga :   Penahanan Ditangguhkan Alasan Sakit, 2 Tersangka Korupsi DAK Probolinggo Beraktivitas Normal

Ditegaskan, sikap Amerika itu, semakin memperkeruh upaya damai di Palestina, sekaligus juga pengakuan Amerika terhadap penjajahan Israel atas Palestina.

“Donald Trump harus mencabut keputusannya. Jika tidak, kami minta Presiden Joko Widodo mengusir Duta Besar AS dan menutup Kantor Konjen AS di Surabaya,” tegas Sudiono Fauzan, salah satu kordinator aksi.

Selain sikap keras, santri Pasuruan meminta Presiden Jokowi untuk membuka kedutaan di tanah Al-quds (Jerusalem) serta mengirim pasukan perdamaian ke Palestina. Mereka juga meminta Indonesia dapat terus melakukan upaya-upaya strategis, mendukung kemerdekaan Palestina.

Aksi di Alun-alun Bangil siang itu berakhir, setelah ribuan umat islam dengan membawa bendera Merah Putih dan bendera Palestina, berkonvoi menuju Surabaya dengan pengawalan polisi.

Baca Juga :   Petugas Pasang Papan Imbauan

“Sasarannya ke Konjen AS, juga ke Grahadi, menyampaikan permintaan ke Presiden Jokowi agar mengembalikan Jerusalem dan Masjid Al Aqsho ke Palestina,” kata Yusuf Danial, salah satu peserta aksi. (ono/ono)