Tuntut Kompensasi Proyek Umbulan, Warga Warungdowo Bakar Ban di Tengah Jalan

1002

 

Pasuruan (wartabromo.com) – warga Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, memblokir jalan tuntut kompensasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan. Aksi dengan membakar ban bekas dan pasang separator itu, mengganggu proyek sekaligus arus lalu lintas terhambat.

Aksi warga ini dipicu sikap pihak pelaksana yang hanya memberikan janji terkait kompensasi. Padahal, sebelumnya pelaksana bersepakat dengan warga untuk memberikan dana kompensasi pada hari Minggu (11/2/2018). Rencananya, pemberian kompensasi diberikan pada pagi sekitar jam 08.00 WIB. Tapi setelah lama ditunggu-tunggu, pemberian kompensasi belum juga direalisasi.

Beberapa pihak menyebut, belum terealisasinya kompensasi tersebut, lebih karena masih tidak ada kesesuian besaran dana kompensasi.

Baca Juga :   Jadi Pegiat Bumbung Kosong, Ki Bagong Mundur di Kepengurusan Golkar Pasuruan

“Tapi kami sudah sabar memberi kelonggaran waktu,” ujar Soleh.

Sebenarnya pertemuan telah dilakukan di balai desa Warungdowo, pada Sabtu (10/9/2018) malam. Terungkap warga menuntut besaran kompensasi Rp 500 ribu tiap rumah di pinggir jalan. Sedangkan pemilik toko atau warung meminta Rp 1 juta.

Sementara pihak pelaksana justru ngotot memberikan kompensasi sekitar Rp 150 ribu tiap rumah, dari sebelumnya hanya Rp 100 ribu saja. Sehingga dengan perbedaan nilai itu, kesepakatan belum tercapai.

Seorang mandor pengerjaan proyek pipa Umbulan mengatakan, pengerjaan proyek untuk sementara waktu dihentikan sembari menunggu kebijakan pimpinannya.

“Kami tak mau beresiko. Aksi warga ini, membuat pekerjaan dihenyikan dulu, menunggu perintah lebih lanjut dari pimpinan,” ujar mandor itu.

Baca Juga :   Spanduk Misbakhun Belum Diturunkan, Satpol PP Kota Pasuruan Takut ?

Aksi blokir siang tadi, selain mengganggu kegiatan proyek, untuk beberapa waktu membuat jalur lalu lintas terhambat.

Laju kendaraan menuju ke wilayah Winongan, sekaligus diketahui juga jalur menuju lokasi wisata Gunung Bromo ini tersendat. (ono/ono)