Pelaksana SPAM Umbulan Disebut Bandel Karena Tak Gubris Jalan Rusak

1274

Pasuruan (wartabromo.com) – Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis Nasional di Kabupaten Pasuruan, sepertinya klimpungan. Pasalnya, pelaksana SPAM Umbulan, disebut agak bandel, lantaran tidak menggubris hasil kordinasi terkait jalan rusak.

Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis Nasional di Kabupaten Pasuruan, Soeharto mengatakan, sejumlah perbaikan jalan telah coba diupayakan. Hanya saja, ihtiar tersebut masih sebatas kedaruratan.

Dijelaskan, sebanyak empat proyek strategis nasional (PSN) berada Kabupaten Pasuruan saat ini. Tiga diantaranya berupa proyek tol, yakni Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan dan Pasuruan-Probolinggo. Pelakasana tol di tiga titik tersebut oleh pria yang juga menjabat Asisten II Pemkab Pasuruan tersebut, dinilai sangat responsif, saat bersinggungan dengan pembahaaan perbaikan jalan rusak.

Baca Juga :   Sudah ‘Kebal’, Warga Bangil Santai Saat Banjir Datang

“Perbaikan jalan darurat yang menjadi kewajiban pelaksana pembangunan jalan tol sudah terlaksana. Begitu koordinasi, mereka langsung bergerak, seperti di Desa Tejowangi Purwosari dan sekitar Kecamatan Rejoso, seketika ditangani jalannya dicor,” kata Soeharto, Jumat (30/3/2018).

Nah diungkapkan kemudian, sikap berbeda justru ditunjukkan oleh pelaksana proyek SPAM Umbulan. Sebagai salah satu PSN, keberadaan mereka pada perkara jalan di wilayah Kabupaten Pasuruan ini, disebut agak sulit diajak koordinasi.

“Agak bandel itu pelaksana SPAM Umbulan. Hingga saat ini tidak menggubris hasil rapat koordinasi,” ungkap Soeharto.

Sementara itu, tercatat sekitar 36 kilometer (km) jalan, termasuk bagian asset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, yang dibangun dalam kurun lima tahun terakhir, mengalami kerusakan, imbas empat proyek strategis nasional (PSN).

Baca Juga :   Rombongan Kirab Resolusi Jihad 2016 Singgah di Pasuruan

“Karena memang kendaraan yang melaluinya di luar batas ketentuan ruas jalan. Jalan kelas III maksimal truk diesel kapasitas 5 ton, tapi dilalui truk-truk berat hingga 40 ton. Makanya kerusakannya sangat parah dan APBD Kabupaten Pasuruan tidak mampu membiayainya,” kata Harry. (hrj/ono)