Pengunggah Video Sumur dalam Sungai Prono Jadi Korban Bullying

3105

Probolinggo (wartabromo.com) – Kehebohan sumur (Sipon) Sungai Prono, Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, tak terlepas dari unggahan video di facebook milik Abdul Basid, hingga viral. Namun, Abdul Basid malah menjadi korban ‘bullying’ di dunia maya.

Abdul Basid merupakan warga Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar. Melalui akun facebook Abdoel, pada 28 Maret 2018 sekitar pukul 22.09 WIb, ia mengungggah video Sipon, berdurasi 54 detik. Postingan video Sipon atau Spillway itu oleh Abdul dibumbui narasi penuh keajaiban dan sakral. Karuan saja, dalam waktu singkat, postingan di akun pribadi itu, kemudian dibagikan hingga 186 kali dan ditonton lebih dari 12 ribu oleh warganet.

Baca Juga :   Permohonan Bipartit Kembali Tak Digubris Manajemen Hotel Tretes Raya

Bahkan kemudian, banyak diantara warganet penasaran dan langsung ke lokasi untuk mengetahui kebenarannya. Mereka memanfaatkannya untuk berswafoto bahkan turun ke dasar Sipon.

Namun Abdul menjadi korban bullying warganet. Sebabnya, ia menyebut sumur tersebut ajaib. Cemoohan kian menjadi-jadi, karena Abdul salah menyebutkan lokasi spillway. Diketahui, bangunan bersejarah itu, disebutkan terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Leces, padahal aslinya berada di Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan.

“Adanya postingan itu, saya sempat dibully karena memang tidak paham. Jadi saya juga minta maaf kepada netizen karena tak ada maksud, selain menyampaikan informasi,” kata Abdul, Jumat (6/4/2018).

Penggiat media sosial itu menjelaskan, bahwa video itu ia unggah sekedar memberikan informasi, tanpa ada kepentingan apapun. Sebab, memang dirinya baru tahu jika ada sumur ditengah sungai.

Baca Juga :   Duda asal Mayangan Luka Parah Disabet Celurit

“Saya bilang ajaib karena memang tidak tahu. Namun setelah saya melihat di berita online, saya akhirnya tahu kalau itu Spillway peninggalan Belanda,” ujarnya.

Kini sungai Prono di Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan dupasang garis polisi oleh Polres Probolinggo. Itu dilakukan mengantisipasi hal tak terduga, bila pengunjung nekat turun ke dalam Sipon. (fng/saw)