Nur Hasin, Manusia Ular Asal Probolinggo

3277

Probolinggo (wartabromo.com) – Bagi kebanyakan orang, ular termasuk binatang yang paling dihindari. Namun, bagi Nur Hasin (48), warga Dusun Krajan RT 06 RW 02, Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, ular merupakan sahabatnya sehari-hari.

Di rumahnya, ada 5 ekor ular sanca atau phyton dengan ukuran dan berat yang berbeda. Yang terkecil seberat 2 kilogram dan yang paling berat mencapai 50 kilogram. Selain itu, panjangnya juga beragam antara 3 hingga 5 meter. Yang besar ada 3 ekor dengan panjang 4-5 meter.

“Dia sudah selayaknya keluarga bagi saya,” tutur Nur, Sabtu (1/9/2018).

Ular phyton itu didapatnya dengan cara membeli dari orang lain. Tetapi ada juga yang ia tangkap sendiri. Dari kelima ekor ular peliharaannya ada yang sudah dipelihara selama 5 tahun lamanya.

Baca Juga :   Ajak Warga Donor Darah, Cara Dinkes Peringati Hari Jadi Kota Pasuruan

“Sebelum pelihara phyton saya pelihara ular lainnya. Saya pelihara ular ini karena saya senang dan hobi sejak saya masih kecil,” katanya.

Anak-anak sekitar saat bermain bersama ular milik Nur Hasin.

Nur Hasin mengatakan salah satu kunci keberhasilan menjinakkan ular sanca kembang itu, adalah perhatian dan kasih sayang yang dimilikinya. Salah satunya dengan melakukan perawatan yang maksimal. Selain memberi makan, dia juga rutin memandikannya.

“Setiap minggunya saya kasih makan sekaligus saya mandikan disungai,” ujar ayah 2 anak itu.

Saking jinaknya, ular-ular itu dibiarkan berada di luar kandang. Agar orang lain yang penasaran dengan koleksinya tersebut bisa melihat dengan leluasa. Ia yakin, ular yang telah jinak tersebut tidak akan membahayakan orang lain.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Ingin Pendapatan Retribusi Tempat Wisata Sebanyak Rp 800 Juta

“Bisa bersahabat dengan saya, seakan-akan bukan binatang buas dan menakutkan,” tandas Nur Hasin.

Padahal bagi kebanyakan orang, ular sanca sangat ditakuti. Meski tak mempunyai bisa mematikan, ular ini mampu memangsa manusia jika dianggap membahayakan. Namun, ular-ular itu mampu ditaklukkan keganasannya. Bahkan biasa diajak main-main bersama anak-anak di lingkungan tempat tinggal Nur. Keberadaan ular-ular itu menjadi daya tarik bagi anak-anak kampung Dusun Krajan.

“Senang, ndak takut. Ya senang. Suka,” kata Anik, anak sekitar.

Warga sekitar sendiri tidak risih dan khawatir dengan hobi unik Nur Hasin itu. Mereka malah mendukungnya Karena menjadi hiburan tersendiri bagi warga.

“Kalo kekhawatiran saya rasa tidak ada. Bahkan anak-anak kecil jadi terhibur dengan adanya ular itu. Mereka tiduran dengan ular itu. Mungkin tujuannya sebagai pembelajaran agar merela mengenal ular tersebut,” tutur Balok, tetangga Nur Hasin. (fng/saw)