Probolinggo Minim Cold Storage Bawang Merah

1824

Probolinggo (wartabromo.com) – Probolinggo sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah di Indonesia. Di saat harga bawang merah anjlok, petani membutuhkan cold storage atau gudang penyimpanan untuk mempertahankan kualitas bawang merah. Sayangnya Kabupaten Probolinggo baru mempunyai 1 cold storage.

Solihin warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, mengatakan, petani bawang merah sangat membutuhkan gudang penyimpanan khusus atau cold storage untuk bawang merah. Seperti di wilayah Nganjuk atau daerah lain, yang lengkap dengan pendinginnya.

Sebagai antisipasi ketika harga bawang jatuh seperti kali ini. Dimana ruangan dengan kondisi suhu tertentu ini, mampu menyimpan mempertahankan kesegaran bawang merah.
Di Nganjuk, petani dikenakan biaya sewa gudang penyimpanan sekitar Rp. 2.200 per kuintal. Biaya penyimpanan itu selama satu bulan.

Baca Juga :   Ini Daftar Makanan Atasi Infeksi Kulit Akibat Banjir

“Kalau untuk penyimpanan jagung sudah ada di Kecamatan Banyuanyar. Kenapa untuk bawang tidak ada, padahal kami juga membutuhkan. Sejauh ini kalaupun ada hanya milik pribadi yang kapasitasnya terbatas. Hanya sekitar 20 ton saja. Itupun tanpa ada pendingin atau AC,” ujarnya.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), setempat Ahmad Hasyim Asyari, Kabupaten Probolinggo sudah punya Cold Storage. Gudang dengan kapasitas 40 ton itu, dibangun pada 2016 lalu. Lokasinya berada di Desa Pabean, Kecamatan Dringu dan dikelola oleh kelompok tani Sumber Waru.

“Memang untuk pemanfaatannya kita butuh suatu forum dan kita duduk bareng dengan petani. Agar penggunaannya lebih luas dan merata bagi petani bawang di Kabupaten Probolinggo. Karena memang penggunaannya selama ini masih dalam lingkup kecil. Apalagi pembangunan cold storage butuh dana yang besar dan operasional juga besar,” kata Hasyim. (lai/saw)