Gadis Tertabrak Truk Tentara itu, Punya Cita-cita Jadi Tentara

7094
Gaul, egaliter. Bagian dari sifat Amadea Berliyani. Miliki cita-cita mengabdi jadi tentara, gadis malang ini hembuskan nyawa, tertabrak truk tentara di jalan raya Purwodadi, pada Senin (12/11/2018) pagi.

Laporan Salsabelah Cahyani

“Ayah, Ibu, Dea pamit berangkat awal ya hari ini,”

Mungkin, kata itu adalah kalimat terakhir yang meluncur dari bibir manis Dea, sapaan akrabnya.

Ya, Setiap Senin hingga Kamis, putri sulung pasangan Hanik Kumaliyah (47) dan Tri Hariyanto (47), selalu meluangkan waktu untuk ke Kota Malang. Ketika hari Jumat, ia pulang ke rumah.

Hal ini dilakukannya, untuk mengikuti bimbingan persiapan SBMPTN di tahun 2019 mendatang.

Sang ayah, yang juga Guru di salah satu SMA Negeri di Kota Pasuruan ini menceritakan, Dea sangat ingin menjadi bagian dari TNI. Latihan dan persiapan pun sudah pernah ia jalani. Namun, takdir berkata lain, karena Dea tak lolos seleksi, sehingga angan-angan untuk menjadi abdi negara sebagai tentara, kala itu, untuk sementara terhenti.

Baca Juga :   Rekonstruksi Candi Jabung Melalui Ecobricks

Tak patah semangat, ia merelakan mimpi besarnya sebagai TNI terpendam. Dea kemudian mencoba tingkatkan kemampuan, dengan ikut seleksi masuk Perguruan Tinggi di tahun depan melalui jalur SBMPTN.

Salah satu upayanya adalah dengan mengkuti bimbingan belajar di salah satu LBB di Kota Malang.

Tak ada yang menyangka kepergian gadis manis ini. Dea yang dikenal ceria dan lincah itu tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan di hari ia dipanggil ilahi. Sebelum berangkat, ia tetap bersenda gurau, malah sempat selfie di depan pintu rumahnya.

“Dea berangkat setelah saya dan Ibunya berangkat kerja,” tutur Tri sambil menahan air mata.

Tetap menunjukkan wajah tegar, Tri juga menceritakan kronologi kejadian nahas yang dialami putrinya.

Baca Juga :   Hilang 12 Hektar Selama 12 tahun, Pulau Gili Terancam Tenggelam

Menurut penuturan Tri, truk tentara yang melaju cukup kencang dari arah Selatan menuju Utara. Dea diketahui melaju dari arah utara menuju selatan, kemudian putar balik di tikungan di Jalan Raya Purwodadi. Ia berhenti di tikungan menunggu rombongan truk tentara, yang diketahui akan menuju Lumajang.

“Mobil satu dan kedua lolos, mobil ketiga, menyerempet setir motor, yang membuat Dea terpental,” imbuhnya.

Di sela-sela perbincangan dengan wartabromo.com, Hanik (Ibu Dea) menemui tamu yang terus menerus datang. Terlihat, Hanik tak henti-henti menangisi kepergian putrinya.

Sambil mengusap kedua mata yang sembab, Hanik menceritakan bagaimana Sulung 2 bersaudara itu semasa hidup. Menurutnya, Dea dikenal tak bisa diam, tak pernah merepotkan kedua orang tuanya, bahkan tak pernah mengeluh jika ada masalah, selain mudah bergaul dan mandiri.

Baca Juga :   Taman Safari Diminta Lebih Memperhatikan Warga

“Kemarin ada pedagang buah langganan Dea yang datang,” ujar Hanik, sedikit menggambarkan luasnya pergaulan Dea.

Selain dikenal sebagai gadis yang mudah bergaul, Dea memiliki bakat terpendam yakni berbisnis dan terbilang ahli make up artist.

Secara otodidak, ia mempelajari semuanya sendiri. Hingga berhasil membuka jual beli online serta membuka jasa rias, seperti untuk para wisudawan maupun riasan lainnya. Sang Ibu mengaku bakat putrinya itu tak diturunkan darinya.

Kini, semua cerita indah itu hanya tinggal kenangan, terukir manis di hati orang-orang dekat tersayangnya. (*)