Pariwisata Pasuruan Tanpa Arah

2204

Pasuruan (wartabromo.com) – Meski terhampar potensi wisata alam yang besar, Kabupaten Pasuruan tidak memiliki perencanaan secara terpadu. potensi itu pun dinilai terbuang percuma.

Penilaian itu disampaikan sejumlah kelompok sadar desa wisata (pokdarwis) dalam diskusi yang digelar komunitas pariwisata Averoes di Pandaan Kabupaten Pasuruan, Rabu kemarin.

Dengan berbagai potensi strategis yang dimilikinya, memungkinkan Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur.

Namun banyaknya potensi yang dimunculkan oleh kelompok-kelompok pokdarwis dan penggerak wisata di desa-desa itu, terkesan bergerak liar sendiri-sendiri. Sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, justru tidak memiliki rencana strategis (roadmap) pengembangan pariwisata.

“Prigen yang sejak jaman Belanda dikenal sebagai kawasan wisata, berada di lereng Gunung Welirang, dari hari ke hari kondisinya makin memprihatinkan. Tingkat kunjungan wisata ke lokasi itu justru makin menurun dan saat ini yang mengemuka justru tinggal wisata hiburan malam (esek-esek),” kata Syamsuri dari Pokdarwis Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen.

Baca Juga :   Pilwali, PNS Kota Pasuruan Kembali Diingatkan Agar Netral

Karena tidak memiliki rencana strategis pengembangan wisata, lokasi-lokasi wisata yang bermunculan terkesan tanpa sinergi. Sehingga perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Pasuruan semakin suram. Bahkan hal itu tergambar dengan tutupnya salah satu hotel di kawasan Tretes Prigen, yakni Hotel Tretes Raya.

“Tidak ada sinergitas antara penggerak wisata atau pokdarwis antara desa yang satu dengan yang lainnya. Padahal jika ada konektivitas pariwisata antar desa, ini akan jadi hal yang luar biasa. Makanya pemerintah harus hadir dengan konsep yang kuat, untuk membangun kerjasama semua pihak,” ujar Pamudi dari Pokdarwis Rembang.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agung Maryono mengakui pihaknya masih kebingungan untuk mengembangkan dunia pariwisata di Pasuruan. Namun dia saat ini tetap bersemangat untuk terus mendorong penggerak wisata di desa-desa dan berbagai komunitas.

Baca Juga :   Truk Sruduk Rumah di Grati Susah Dievakuasi

“Seperti wisata di Prigen, hingga saat ini kami masih kebingungan agar menggeliat kembali. Karena Prigen yang terkenal dengan Tretes-nya ini sekarang justru distigma (dicap) sebagai wisata seperti itu (hiburan dunia malam). Kami masih terus mencari formula yang tepat,” ujar Agung.

Sementara, Manajer Averoes, Edy Purwanto menyampaikan, roadmap berupa rencana strategis pengembangan wisata, mutlak diperlukan bagi sebuah daerah.

“Dengan memiliki road map, pengembangan wisata akan menjadi fokus dan terarah serta terukur. Sehingga kemajuan pariwisata akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terlebih Kabupaten Pasuruan yang memiliki berbagai potensi wisata strategis, seperti Gunung Bromo dan lainnya,” ujar Edy. (hrj/ono)