Lumajang (wartabromo.com) – Fenomena Gunung Semeru yang terlihat seperti bertopi ditanggapi berbagai kalangan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana jelaskan, awan seperti caping terbentuk akibat adanya pusaran angin di puncak.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan dalam akun twitternya, keindahan Gunung Semeru saat bertopi karena ada awan altocumulus lenticularis terbentuk akibat turbulensi diatasnya.
“Gunung Semeru bertopi. Puncak gunung tertutup awan jenis lentikulariks atau altocumulus lenticularis. Awan ini terbentuk akibat adanya pusaran angin dipuncak,” cuitnya.
Fenomena yang hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu membuat warga net dibuat takjub. Meski begitu, tidak sedikit yang menghubung-hubungkan dengan peristiwa mistis, hingga timbul hoax.
“Ini fenomena alam biasa saja. Tidak usah dikaitkan dengan mistis apalagi politik, pemilu mendatang, tanda bencana. Semua karena keagungan sang Ilahi” lanjut Sutopo.
Bukan hanya itu, untuk mendinginkan presepsi warga yang sudah terlanjur berpikiran negatif, pria asal Boyolali ini memberikan guyonan. Bahkan menyebut Gunung Semeru tidak hanya bertopi, namun berhelm dan Berhijab.
“Bagi yang mau nikah, gunakan fenomena alam ini buat foto pre wedding. Sungguh mempesona! Cintamu akan terus terayomi meski ada turbulensi di hatimu,” katanya.
Cuitan Penyintas kanker paru-paru ini pun mendapat reaksi beragam dari warga net. Rata-rata mereka kagum karena statement ini tidak hanya membuka ilmu baru, namun juga menghibur. (may/ono)