Saingi Penanjakan, Pemkab Probolinggo Bangun Seruni Poin

7027

Probolinggo (wartabromo.com) – Pemkab Probolinggo membangun pos pengamatan wisata Gunung Bromo di Seruni Point. Titik baru, bangunan senilai Rp 5 miliar ini diharapkan dapat menandingi kunjungan di Penanjakan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Wisatawan yang berkunjung ke Bromo kini punya pilihan spot baru untuk menikmati keindahannya. Spot ini berbentuk panggung dengan gapura khas Suku Tengger di ketinggian sekitar 2.400 mdpl.

Dibangun di Seruni Poin atau Penanjakan 2 yang berada di Pedukuhan Seruni, Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Biayanya sekitar Rp 5 miliar, berasal dari bantuan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.

“Kami sudah memberikan tugas kepada staf untuk menanyakan kapan tahap akhir pekerjaan ini, yang pasti kami harapkan selesai sebelum diresmikan. Saat ini sudah masuk dalam tahap akhir,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Donny Adianto, Minggu (16/12/2018).

Baca Juga :   Dinilai Menyimpang, Proyek DD Pulokerto Dilaporkan ke Kejaksaan

Donny yakin Seruni Poin akan punya daya saing dengan Penanjakan I Kabupaten Pasuruan. Sebab dari titik ini, matahari terbit (Sunrise) maupun matahari tenggelam (Sunsite) dengan latar Gunung Bromo sangat mempesona. Optimisme tinggi karena memiliki keunggulan, yakni bisa melihat secara sempurna tanpa harus terhalang oleh bukit lain. “Ini menjadi saingan utama Penanjakan I, bahkan kami nilai pemandangan justru lebih bagus di Seruni Poin,” ujarnya.

Selain pembangunan fisik, pembangunan non fisik untuk mempromosikan kembali kawasan tersebut akan dilaksanakan.

“Mudah-mudahan bisa terealisasi, karena memang pemandangannya sangat indah dipadu dengan bangunan yang memberikan warna khas Tengger,” terang Donny .

Camat Sukapura, Yulius Christian mengatakan, untuk menuju ke Seruni Poin saat ini sudah dibangun anak tangga. Mirip dengan tembok raksasa China, jika dilihat dari kejauhan. Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang masih berupa jalan setapak. Rencananya bangunan baru itu akan diresmikan pada 22 Desember 2018 atau peringatan Hari Ibu. Namun, rencana itu akhirnya dimajukan menjadi 18 Desember 2018.

Baca Juga :   Langka, Elpiji Melon di Probolinggo Tembus Rp 25 Ribu

“Karena persoalan non teknis, rencana peresmian dimajukan. Nanti kita akan tampilkan wanita Tengger di sana, mudah mudahan sesuai dengan rencana,” jelas mantan Kabag Kominfo ini. (cho/saw)