Probolinggo (wartabromo.com) – Puncak Seruni Point di kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo menawarkan sensasi berbeda bagi wisatawan. Menaiki ratusan tangga menuju puncak menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung.
Ya, sejak diresmikan pada 18 Desember lalu, kunjungan ke Puncak Seruni Point di Pedukuhan Seruni, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura kian ramai. Mereka penasaran ingin melihat keindahan alam di Gunung Bromo dari sisi berbeda. Yakni sebagai beautiful view point untuk menikmati keindahan Gunung Bromo, Semeru, Sunrise dan Sunset.
Namun, pengunjung harus menerima tantangan baru untuk mencapai kepuasan berwisata. Sebab, jarak dari Amphi Teater Seruni, titik terakhir kendaraan, menuju Plaza Seruni Point sepanjang 350 meter. Jarak itu ditempuh dengan berjalan kaki dan menaiki 256 anak tangga. Beruntung ada 7 bordes sebagai tempat istirahat mengambil nafas. Serta pagar pengaman kelas dunia untuk wisatawan (world class great wall).
“Sebenarnya cukup lelah, karena tadi menaiki tangga yang banyak. Tapi lelah itu terbayarkan dengan keindahan pemandangan dari atas sana. Gunung Bromo, Semeru dan perkampungan juga terlihat dengan baik. Pemandangannya bagus untuk foto-foto. Nggak kapok kembali lagi meski melelahkan,” kata Sunarsih Nawitri , salah satu pengunjung Puncak Seruni Point.
Apa yang diungkapkan pengunjung memang benar adanya. Di Puncak Seruni Point, wisatawan disambut 4 pilar Tugu Brawijaya. Tugu untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit. Dari tempat ini, mata dimanjakan dengan pemandangan alam yang mempesona. Serta bagus untuk dijadikan latar belakang foto diri.
Untuk melengkapi pesona Puncak Seruni Point, pada malam hari, ada Excotic Light yang akan mengiringi setiap langkah wisatawan menuju Puncak Seruni Point. “Diharapkan dapat menjadi daya tarik baru untuk wisatawan Gunung Bromo,” ujar Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, kala meresmikannya beberapa waktu lalu.
Puncak Seruni Point dibangun di ketinggian 2.400 Meter Di bawah Permukaan Laut (MDPL).
Biayanya senilai Rp 5 Miliar melalui Direktorat Bina Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kem PUPR). Diharapkan spot ini mampu mengurai kepadatan pengunjung di Bukit Penanjakan Tosari Pasuruan. (fng/saw)
