Selamatkan Hutan, “Club” Tanam 11 Ribu Pohon

2044

Prigen (WartaBromo.com) – Sebagai daerah resapan air, keberadaan hutan Arjuno-Welirang memiliki peran penting. Menjaga hutan agar tidak gundul merupakan salah upaya nyata agar hutan di kawasan ini tetap lestari. Jika tidak, sumber air di bawah kawasan ini bisa terancam.

Nah, salah satu usaha itu dilakukan oleh PT. Tirta Sukses Perkasa, Pandaan. Kamis (27/12/2018) lalu, perusahaan air dalam kemasan dengan merk ‘Club’ ini melakukan penanaman pohon di kawasan ini. “Total ada 11 ribu bibit yang kita tanam. Jenisnya macam-macam, tapi tanaman keras,” kata Dwi Cahyo Widodo, Plant Manager PT. Tirta Sukses Perkasa.

Dikatakan Cahyo, aksi penanaman itu sekaligus sebagai respons atas kebakaran hutan yang terjadi di wilayah setempat, musim kemarau lalu. Saat itu, ada ribuan hektare lahan hutan di kawasan Tahura (Taman Hutan Raya) R. Soerjo yang ludes dilalap si jago merah.

Baca Juga :   Bazar Pasar Murah Purwosari Diikuti 118 UKM

Cahyo meyakini, kebakaran tersebut sedikit banyak akan berdampak terhadap fungsi hidrologi hutan. Daya resap menurun, kemudian kemampuan lahan untuk menyimpan air rendah adalah salah satunya. Karena itu, kegiatan penanaman itu diharapkan akan mampu mengembalikan fungsi lahan hutan.

Untuk melakukan kegiatan ini, Club tidak sendirian. Ada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudi Lestari, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Perhutani, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) seta Pemerintah Desa Jatiarjo yang digandeng dalam kegiatan ini. Pelibatan ini sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab bahwa merawat hutan merupakan tugas bersama. “Masing-masing berbagi peran,” terang Cahyo.

Pembagian peran itu salah satunya dengan melibatkan petani untuk membantu merawat tanaman yang ditanam selama 6 bulan ke depan. Sebagai kompensasinya, perusahaan memberikan bantuan berupa delapan ekor kambing.

Baca Juga :   Isu Daging Sapi Langka, Disperindag Pasuruan Razia Pasar

Ketua Yayasan Satu Daun, Diono Yusuf mengatakan, pelibatan petani itu merupakan bagian dari kolaborasi multipihak dalam mengelola kawasan hutan. Dimana, masing-masing pihak yang terlibat sama-sama berbagi peran, sesuai dengan tugas dan kemampuan masing-masing. “Keterlibatan para pihak ini diharapkan bisa memasksimalkan proses pelestarian hutan,” jelas Diono. (**/**)