Bule Eropa Rayakan Imlek di Probolinggo

1930

Probolinggo (wartabromo.com) – Kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo menjadi salah satu daya tarik bagi para bangsa Eropa. Buktinya, ratusan bule Eropa merayakan Tahun Baru China (Imlek) di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo, Selasa (5/2/2019).

Selasa siang, ratusan wisatawan asal benua biru itu, memadati klenteng yang berlokasi di jalan WR. Supratman nomer 127, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu. Mereka menaiki becak wisata dari Pelabuhan Mayangan menuju satu-satunya klenteng di kota mangga ini. Bule-bule ini penasaran dengan suasana perayaan Imlek di Kota Probolinggo, utamanya di klenteng Tri Dharma Sumber Naga.

Dengan menggunakan kamera digital dan ponsel pintar, mereka langsung mengabadikan ornamen klenteng. Ada juga yang berswafoto dengan latar klenteng yang dominan warna merah tersebut. Tak puas jeprat-jepret, mereka juga berkeliling klenteng menyapa warga etnis Tionghoa dan warga pribumi yang berbaur.

Baca Juga :   Sisi Lain Bromo, Pedukuhan Adat Tengger Seruni yang Eksotis

Mandy (30), salah satu turis asal Luksemburg mengatakan, Kota Probolinggo ini sangat menarik. Ditambah dengan masyarakatnya yang ramah dengan berbagai etnis dan bahasa ada di Kota Probolinggo. Salah satunya adalah budaya etnis Tionghoa yang eksis dan berkembang baik.

“Ya saya sangat senang dengan Probolinggo, orangnya sangat ramah, macam-maccam kuliner yang mengenyangkan dan tentunya enak ada disini. Berbagai budaya ada, namun tetap rukun. Ya salah satunya seperti sekarang ini budaya China yang ada di Indonesia, orang Indonesia juga ikut serta merayakan tahun baru China ini,” katanya dalam bahasa Inggris.

Sejumlah turis menikmati keelokan klenteng Sumber Naga Kota Probolinggo.

Ketua Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Adi Sutanto mengatakan, pihaknya terbuka dengan kunjungan orang dari luar etnis Tionghoa, baik lokal maupun mancanegara. Mereka akan dipersilahkan memasuki tempat ibadat tersebut. Namun tetap menjaga kesopanan dan diharapkan tidak menyentuh benda ritual bagi umat Konghucu, Tao dan Budha itu.

Baca Juga :   Diduga Terseret Arus Sungai, Seorang Bocah Dilaporkan Hilang

“Saya sangat menghargai dan mempersilahkan para pengunjung bila ingin tahu dengan Tempat Ibadat ini. Apalagi dengan turis asing, tentu kami siap memandu bila ingin mengetahui etnis Tionghoa yang ada di sini. Tentunya dengan norma-norma yang berlaku di sini,” tutur pengusaha beras ini.

Turis yang berkunjung dan merayakan Imlek itu, diketahui merupakan penumpang Kapal Pesiar MS. Amadeah. Mereka bertolak dari Jerman menuju Singapore, kemudian melanjutkan perjalanan ke Probolinggo. Tercatat kapal yang akan bersandar di Australia itu, membawa penumpang 146 turis asing Eropa. (fng/saw)