Warga Tengger Ramai-ramai Datangi Punden, Berharap Erupsi Berakhir

1928

Probolinggo (wartabromo.com) – Warga Suku Tengger beramai-ramai mendatangi punden dan pure di lautan pasir Bromo pada Jumat (22/3/2019) pagi. Mereka mempersembahkan sesajen dan berdoa kepada leluhurnya agar erupsi Bromo segera berakhir.

Salah satunya adalah pasangan suami istri (Pasutri) Joko dan Ulansari, warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Mereka tampak membawa makanan dan bunga yang dibungkus dengan daun pisang. Sesajen itu kemudian diletakkan di salah satu punden atau tempat yang diyakini sebagai makam lelulur Suku Tengger. Tak lupa kedua pasutri ini berdoa dengan khusyuk di depan punden.

Pada Jumat Legi, menurut Joko, seluruh warga Tengger mendatangi punden dan pure Poten Luhur di lautan pasir. Namun, keberangkatan tidak bersamaan. Sesajen yang dibawapun relatif lebih sedikit dibanding dengan sesajen yang dibawa saat Yadnya Kasada.

Baca Juga :   Kapten Persekabpas Jagokan Brazil di Piala Dunia 2018

“Kalo Jumat legi seperti sekarang, kami hanya membawa sesajen untuk para leluhur disana. Setelah itu, kami akan ke punden lain dan pure. Semua warga Tengger mengirim sesaji kepada leluhurnya,” tutur Joko sambil menunjuk ke kawah Bromo.

Mereka berharap agar mendapat keselamatan. Baik keselamatan pribadi dan lingkungan, serta diberi limpahan rejeki. Apalagi saat ini, erupsi tengah berlangsung di Gunungapi Bromo.

“Harapannya erupsi segera berakhir, seperti sebelumya. Sehingga kami dapat bekerja dengan tenang, mendapat rejeki yang banyak, tanaman juga subur,” timpal Ulansari.

Saat ini, semburan abu vulkanik Gunungapi Bromo mengarah ke timur, timur laut dan tenggara. Kepulan hitam menjulang dengan melontarkan abu yang mengandung silika. Dilaporkan warga di Kecamatan Sumber, saat ini mendapat limpahan abu ini. (cho/saw)