Terpapar Abu Vulkanik, Warga Mulai Terserang ISPA

986

Probolinggo (wartabromo.com) – Hujan abu vulkanik Bromo terus mengguyur sedikitnya 19 desa di dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Warga terdampak mulai terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Paparan abu ini, sudah menyerang warga Desa Ngadirejo. Di desa yang hanya berjarak enam kilometer dari pusat kawah Bromo, mulai terkena ISPA. Lantaran terpapar abu vulkanik bromo, yang sepekan terakhir terus mengguyur desa mereka.

Informasi dari bidan Desa Ngadirejo, penderita ISPA mengalami lonjakan sampai 50 persen. Tindakan yang diambil oleh petugas kesehatan adalah dengan memberikan obat-obatan. Selain itu, bagi warga yang mengeluh dan terdeteksi menderita ISPA, saat pulang langsung diberi masker.

“Penderitanya campuran, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Tindakan khusus masih belum ada. Penanganan khusus baru dilakukan jika keadaan pasien memburuk, maka diberikan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” tutur Bidan Desa Ngadirejo, Luluk Nur Khamidah, Selasa (26/3/2019).

Baca Juga :   Kades Ngadirejo Mengaku Nyabu Karena Tekanan Kerja

Dari data Pemerintah Kabupaten Probolinggo, setidaknya ada 19 desa yang terdampak abu vulkanik bromo, terletak di dua kecamatan, yakni Sumber dan Sukapura. Di Kecamatan Sumber, tujuh desa diguyur abu vulkanik Bromo. Empat desa, yakni Sumberanom, Ledok Ombo, Pandansari dan Monokerso, mendapat guyuran abu vulkanik terparah. Sementara Desa Gemito, Cempoko dan Tukul, diguyur abu vulkanik tipis.

Sementara di Kecamatan Sukapura, ada enam desa terparah karena dampak abu vulkanik ini. Antara lain Desa Ngadisari, Ngadas, Ngadirejo, Jetak, Wonotoro dan Wonokerto. Enam desa lainnya, seperti Sapikerep, Sariwani, Sukapura, Pakel, Kedasih dan Ngepung, masih ringan.

“Untuk masker persediaan kami sudah cukup. Selain itu masyarakat terdampak sudah paham dan menggunakan penutup muka dengan sarung. Selain menghalau dingin, sarung juga berfungsi melindungi dari guyuran hujan abu,” ujar Camat Sukapura, Yulius Christian.

Baca Juga :   Nunggak Retribusi Rp 36 Juta, Noars Rafting Ditutup

Hingga saat ini masyarakat masih terus beraktifitas seperti biasa. Walaupun abu vulkanik mengguyur pemukiman. Semburan abu vulkanik dari Bromo sendiri membumbung antara 400 meter hingga 800 meter dari puncak kawah. Sementara jarak aman bagi wisatawan maupun warga, tetap di radius satu kilometer dari pusat kawah. (lai/saw)