Dua Pembobol ATM BNI di Kademangan Merupakan Residivis

2754

Probolinggo (wartabromo.com) – Polisi ungkap identitas dua pelaku pembobol ATM BNI di jalan Soekarno Hatta, Kota Probolinggo. Mereka merupakan residivis,  terbilang spesialis pencuri ATM yang melanglang di sejumlah wilayah lintas provinsi.

Hal itu diketahui saat Polres Probolinggo Kota lakukan olah tempat kejadian perkara olah TKP), terkait pembobolan mesin ATM BNI, termasuk Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan itu, pada Senin (27/05/2019).

Terungkap, dua spesialis pembobol uang dalam mesin ATM tersebut bernama Susilo Hadi Hermansyah (54), warga Sumenep, Madura; dan Sugiyono (45), warga Tegal Gede, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah.

AKBP Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota mengatakan, kedua pelaku sudah tiga kali melakukan pembobolan ATM, yaitu di Jawa Tengah, yakni Sragen dan Pekalongan; kemudian pelaku mengakui aksi terakhir di wilayah Probolinggo ini.

Baca Juga :   Begini Cara Hindari Modus SIM Swap yang Bisa Bobol Rekening Bank hingga Medsos

Diungkapkan, ATM BNI yang dibobol pada Minggu dinihari itu, dilakukan oleh tiga pelaku, dengan peran berbeda. Susilo dan Sugiyono bertugas langsung sebagai eksekutor, sementara satu lainnya berperan mengamati lokasi. Nah, satu pelaku berada di dalam mobil pemantau dalam aksi pencurian ini berhasil kabur.

“Kedua pelaku ini memang residivis, mereka melakukan pembobolan ATM bukan hanya di sini, namun pernah juga di Sragen dan Pekalongan,” terangnya.

Alfian melanjutkan, bila kedua pelaku tersebut ahli dalam pembobol ATM, meski alat-alat yang digunakan cukup tradisional, karena pencurian dilakukan dengan cara lama.

“Kalau alat-alat yang digunakan untuk membobol ATM, bukan merupakan alat baru, namun alat dan cara lama para residivis pembobol ATM, mereka dikenakan pasal 363 KUHP dengan pidana 5 tahun penjara,” ujar Alfian memungkasi.

Baca Juga :   2 Pria Misterius Bobol Mesin ATM di Pilang-Kademangan

Sekadar informasi, dua pelaku ini menguras isi mesin ATM, dengan menggunakan teknik card fishing. Mereka memasukkan kartu ATM, lalu mengganjal lubang pengambilan uang dengan penggaris. Dari cara ini, pelaku mengambil uang di dalam mesin sebesar Rp20 juta.

Sri Wijayanti, Pimpinan Bank BNI cabang Kota Probolinggo menuturkan, pihaknya tetap memberikan prioritas pengamanan di setiap mesin ATM. Itulah kemudian, bila ada tindakan yang mencurigakan akan terpantau oleh Vendor atau pemantau mesin ATM.

“Memang semua mesin ATM BNI terpantau langsung, sehingga kalau ada yang di luar aturan kami, maka akan langsung terindikasi atau ditemukan. Untuk nasabah kami akan selalu mengutamakan kenyamanan, bila terjadi trouble saat transaksi di mesin ATM maka segera melapor ke BNI,” tutur Sri. (fng/ono)