Kodim Probolinggo Pertebal Pengamanan saat Mudik

1094

Probolinggo (wartabromo.com) – Peristiwa ledakan bom di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, malam kemarin, membuat aparat keamanan terhentak. Kodim 0820 Probolinggo pun mengerahkan anggotanya untuk mendukung pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Kodim 0820/Probolinggo Kapten Inf. Joko Samakta mengatakan, telah mendelegasikan anggota di pos-pos pengamanan jalur mudik, mendukung kinerja kepolisian di wilayah Probolinggo. “Di setiap pos, kami menempatkan 2 personil. Memang kita tidak mendukung dengan jumlah yang sama banyak, namun mendukung sesuai dengan permintaan,” ujarnya, Selasa (4/6/2019).

Kapten Joko mengungkapkan, ada 7 titik pengamanan yang dibantu TNI. Yakni pos pengamanan (Pospam) Rest area Tongas, Terminal Bayuangga dan depan kantor Wali Kota Probolinggo. Tiga pos ini berada dibawah kendali Polres Probolinggo Kota, sementara 4 pos lainnya berada di wilayah hukum Polres Probolinggo, yakni Pospam Leces, Kraksaan dan Paiton, serta Pos Pelayanan (posyan) pantai Bentar.

Baca Juga :   Biaya Pilkades Serentak Di Kabupaten Probolinggo Sebesar Rp643 juta

“Diisi oleh anggota Koramil yang telah kami tunjuk,” tambah Joko.

Selain mendukung Pospam dan Posyan, Kodim Probolinggo juga intensif menjaga teritorial objek wisata Bromo dan air terjun Madakaripura Lumbang. Untuk 2 wilayah ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Koramil 08/Sukapura dan Koramil 09/Lumbang. Mengingat kedua kawasan wisata tersebut, sudah menjadi ikon nasional dan internasional.

“Kedua Koramil tersebut dikhususkan menjagakan wilayahnya sendiri berkaitan dengan ada objek wisata. Karena dua destinasi wisata ini, ramai dikunjungi saat libur lebaran. Perlu diwaspadai,” lanjutnya.

Selain mengandalkan anggotanya, Kodim juga mendorong warga untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungannya.

Diketahui, seorang pria meledakkan diri di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura, Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.

Baca Juga :   Akurasi TCM Deteksi Corona Milik RSUD Waluyo Jati Capai 90%

Kuat dugaan, aksi bom bunuh diri itu merupakan bentuk teror, sehingga dengan penguatan personil dari TNI, sepertinya sikap aparat memberikan jaminan keamanan terhadap warga.

“Harapannya ada juga perhatian dari masyarakat sebagai pam swakarsa atau institusi lainnya. Jika terjadi sesuatu yang tidak baik (benar) tentunya akan berpotensi buruk terhadap citra wilayah. Kita melaksanakannya atas kesadaran sendiri,” tandas Pasi Ops. (saw/saw)