Kisah Cinta Segitiga di Balik “Gadai” Istri

95381
Karena si Kholifah aka Lasmi (istri Hori) malah kepincut dengan Hartono. Saling kepincut mereka.

Laporan Maya Rahma

KISAH Cinta segitiga teryata tidak hanya berlaku pada anak muda. Namun juga orang yang sudah berusia cukup dewasa. Siapkan kopi dan camilan dulu. Cerita ini cukup menguras emosi, layaknya sinetron tak berkesudahan.

Hori, sang pemeran utama, berasal dari Ranuyoso ini merajut kasih dengan Lasmi. Perempuan berparas ayu dari Medan. Pertemuan mereka di Negeri Medan, tepatnya saat berada di kebun sawit, menumbuhkan benih-benih cinta.

Layaknya kisah cinta pada umumnya, Hori dan Lasmi akhirnya menikah, dan memutuskan pindah ke Lumajang. Kampung Hori. Jangan Tanya nikah sirri atau sah di mata Negara. Karena keduanya berbeda pendapat.

Lasmi mengaku menikah di mata agama, sementara Hori mengaku punya surat-surat pernikahan dari KUA. Ruwet.

Terbuahilah rahim Lasmi dengan seorang anak yang lahir karena kisah cinta keduanya.

Baca Juga :   Musim Hujan Tiba, Simak Wilayah Rawan Banjir dan Longsor di Lumajang

Permasalahan dimulai. Si Hori yang doyan judi ini tidak pernah sekalipun memberi nafkah kepada Lasmi.

“Saya kerja, cari uang sendiri,” kata Lasmi, Jumat (14/6/2019).

Tepat ketika anaknya berumur 10 bulan, Lasmi kehilangan buah hati karena “dijual” ke seseorang oleh Hori.

Jangan mengumpat ya. Sabar dulu. Anak ini “dijual” seharga Rp500 ribu. Bayangkan, 9 bulan mengandung tak dinafkahi, lahir ke dunia lalu dijual tanpa sepengetahuan Lasmi. Rp500 ribu ini ganti jadi ayam, buat judi. Sekarang buah hati keduanya sudah berusia 7 tahun

“Anaknya bilang (saya, red) bukan mamanya lagi. Gak mau sama saya,” ujarnya.

Baiklah, pending dulu soal anak. Beralih ke kisah cinta selanjutnya.

Tersebutlah nama Hartono, pria dari Gucialit yang selama 12 tahun mencari nafkah di negeri Jiran, Malaysia. Penghasilan Hartono cukup besar sebagai pekerja bangunan, sekitar Rp9 juta. Hori memanfaatkan peluang ini untuk berbisnis.

Baca Juga :   Polsek Pasirian Amankan 5 Truk Pengangkut Pasir Ilegal

Mulanya bisnis kayu yang ternyata gagal. Lalu kedua, bisnis tambak udang. Bisnis kedua ini yang akhirnya mempertemukan keduanya. Bisnis bernilai sekira Rp250 juta.

Begini ceritanya.
Hori “mengumpankan” sang pujaan hati untuk memeras Hartono. Bukan dengan Lasmi, tapi Kholifah. Lasmi diminta mengaku sebagai Kholifah, sebagai adik ipar Hori. Kholifah alias Lasmi ini yang selama 2 tahun menghasilkan investasi odong-odong tambak udang. Karena nyatanya hasil dari investasi ini 0. Padahal perjanjiannya tiap bulan, Hartono harusnya menerima uang bagi hasil sebesar Rp5 juta.

“Dikirimi fotonya Kholifah, katanya adik ipar Hori. Dia yang punya tambak udang, telpon-telponan,” aku Hartono.

Tidak sih, bukan sepenuhnya Rp0. Karena si Kholifah aka Lasmi kepincut dengan Hartono. Saling kepincut mereka.

Berawal dari kasus pemerasan yang “mengharuskan” ada komunikasi antar keduanya via telpon, benih-benih cinta tumbuh, bukan udang. Kasus penipuan bisnis ini terungkap saat Lasmi mengaku.

Baca Juga :   Korban Abu Panas Berjatuhan, hingga Ningsih Tinampi Bongkar Metode Pengobatannya | Koran Online 14 Okt

“Sebenarnya itu Lasmi (Istri Hori) yang disuruh jadi Kholifah,” lanjut Hartono.

Setelah pulang dari Malaysia kira-kira setahun lalu, komunikasi keduanya akhirnya intens. Hori yang kebetulan ada di Kalimantan ngakunya tidak tahu masalah ini. Dari sini Lasmi yang mengaku sering dipukul Hori pindah ke lain hati. Hati Hartono, pria yang Ia tipu ini.

“Saya sendiri yang ke dia (Hartono),” kata Lasmi.

Hartono pun luluh melihat Lasmi aka Kholifah, perempuan pujaan hatinya dimanfaatkan Hori, lalu ditelantarkan. Diajaklah si Lasmi tinggal bersamanya dan ibundanya. Sudah 7 bulan.

“Kami sudah menikah, 2 bulan lalu, bulan April,” katanya lagi.

Bersungutlah si Hori. Permasalahan hutang belum selesai. Eh ketiban si istri yang Ia “umpankan” kepincut ke korbannya.