Dihantam Bus, Petani Meregang Nyawa di Pantura Probolinggo

4128

PaitonĀ (wartabromo.com) – Seorang petani tewas di jalan raya ruas Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (17/6/2019) pagi. Ia dihantam bus pariwisata yang melaju jalur di Pantura itu, hingga tak tertolong.

Informasi yang diterima wartabromo.com, kecelakaan dialami petani bernama Truki (59), asal Desa Sambirampak Lor RT 008 / RW 004, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

Saat itu, Truki mengendarai sepeda motor tanpa nopol dari arah timur ke barat. Dari arah yang sama juga melaju bus pariwisata Nopol H-1422-AI yang dikemudikan oleh Muh. Arifin (26), warga jalan Gurita IV / Pondok Gurita 5 BR Pegok Denpasar Selatan – Denpasar, Provinsi Bali.

Baca Juga :   Setahun, 55 Nyawa Melayang di Jalanan Probolinggo

Sesampainya di timur masjid Karanganyar, Truki langsung membelokkan arah kemudi bebek warna hitam itu ke kanan atau utara, tanpa memperhatikan arus lalu lintas di sekitarnya. Jarak yang begitu dekat membuat sopir bus berusaha membanting kemudi. Namun, tetap saja mengenai bodi sepeda motor Truki.

“Pengendara motor ini, berdasarkan keterangan yang kami himpun, tidak memperhatikan arus lalu lintas. Sehingga tabrakan kendaraan lain yang melaju dari arah yang sama. Motornya juga tidak dilengkapi dengan TNKB,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo, IPDA. I Nyoman Harayasa.

Upaya Muh. Arifin menghindari tabrakan juga berakibat fatal. Sebab, upaya membanting setir ke kanan itu, membuat bodi bus menabrak sepeda motor lain. Sepada motor dengan Nopol N-2518-ME dari arah berlawanan ini, dikendarai Siti Kholifah (35), warga Desa Pondok Kelor RT 019 / RW 010, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sehingga mengakibatkan pengendara motor alami luka-luka.

Baca Juga :   Fortuner Santri Sidogiri Nyemplung ke Sungai Pekalen

“Dari peristiwa ini, ada 1 korban meninggal dunia dan 1 luka-luka. Anggota masih melakukan penyelidikan, sebab ada informasi ada korban lainnya. Anggota masih ke rumah sakit Rizani untuk mengecek kebenarannya,” tandas pria asal Bali ini. (cho/saw)