Let’s Go! Saatnya Berburu Salju Bromo

16204

Probolinggo (wartabromo.com) – Bingung mau ngapain atau mau liburan dimana pada akhir pekan? Gak usah bingung sob, kamu cukup ke Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo saja. Disini kamu akan menemukan fenomena embun beku atau bun upas yang mirip butiran salju.

Salah satunya yang sudah merasakan sensasi salju Bromo adalah Erma Yunita, warga Blitar. Ia pun mengabadikan fenomena langka ini melalui kamera ponsel pintarnya. Tak lupa, bersama rekannya ia ngevlog dan meniupkan suhu tubuh melalui mulutnya. “Salju, salju, salju wuuu dingin, Brrrrr…..

“Saya baru menerima informasi dari guide (pemandu) kalo ada fenomena yang terjadi setahun sekali. Seneng banget bisa melihat butiran salju atau kristal es, rasanya seperti di luar negeri. Pengalaman seperti ini sangat langka ya, apalagi Indonesia kan negara tropis,” terang dara asal Blitar ini, Jumat (11/6/2019).

Baca Juga :   Kian Mempesona, Salju Bromo Meluas Tutupi Lautan Pasir

Dalam video amatir berdurasi 44 detik, Erma Yunita mendapati salju Bromo terjadi di sekitar tepian Laut Pasir Bromo. Juga di sekitar padang Savana yang belum terkena sinar matahari. Sayang ia agak kesiangan menuju lokasi, sehingga ia cukup susah mencarinya, lantaran berada di tepian tebing yang belum tersinari matahari.

Ia pun berbagi tips waktu yang tepat untuk menikmati fenomena ini adalah pagi hari. Antara pukul 04.00 WIB hingga sekitar pukul 06.00 WIB pagi. “Kalau lebih dari jam 06.00 WIB, susah mencarinya karena banyak yang sudah mencair. Kita harus ke tebing yang belum terkena sinar matahari,” tuturnya.

Fenomena langka yang terjadi setahun sekali itu, dapat ditemui di bulan Juni hingga Agustus. Bun Upas terjadi di Bromo karena suhu ekstrim di bawah 0°C. Suhu yang turun drastis, serta hembusan angin kencang, membuat embun yang menempel di dedaunan menjadi beku atau menjadi kristal es.

Baca Juga :   Embun Beku Ancam Ratusan Hektar  Pertanian Warga Lereng Bromo

Saat fenomena salju Bromo terjadi, suhu udara akan drop hingga minus sekian derajat celcius. Sensasi yang diberikan pun sangat dingin. Seperti berada di luar negeri saat musim dingin. Apalagi eksotika gunung berketinggian 2.329 mdpl ini, sudah tersohor seantero jagat.

“Karena hawa dingin yang begitu menyengat, bagi wisatawan yang datang berkunjung, kami sarankan untuk memakai pakaian tebal dan berlapis. Pakaian ini mampu menghangatkan badan dan mencegah hipotermia,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi.

Fenomena ini selalu mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Wisatawan yang datang bisa menggunakan ojek kuda maupun jip wisata yang ada.

Let’s Go! Bromo. (lai/saw)