Dua Siswi MTs asal Purwodadi Tewas Tenggelam di Kolam Renang Sebani Pandaan

16560

Pandaan (WartaBromo) – Kolam renang di Desa Sebani, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan memakan korban. Dua pengunjung, rombongan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) An Nur Desa Capang Purwodadi tewas tenggelam.

Peristiwa nahas itu diperkirakan terjadi pada waktu menginjak dhuhur, Sabtu (22/6/2019), dialami oleh dua bocah perempuan masing-masing berusia 15 tahun, berinisial M dan S. Dari data yang dihimpun WartaBromo, diketahui M dan S beralamat di Desa Pucang Sari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Didampingi seorang guru bernama Moh. Hafid (27), kedua siswi tersebut tiba di wahana pemandian Satria Buana Sebani sekitar pukul 11.15 WIB, bersama delapan kawan lainnya.

“Selanjutnya berenang di dalam kolam renang dewasa bersama dengan teman-teman dan pengunjung lain,” terang Iptu Suparlan, Kanitreskrim Polsek Pandaan.

Baca Juga :   Nenek Asal Bantaran Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

Tak berapa lama, tiba-tiba terlihat kepanikan pengunjung, saat M dan S diketahui tenggelam di tengah kolam. Kontan saja sejumlah penjaga kolam langsung menghampiri dan mencoba melakukan pertolongan.

Penyelamatan kemudian diupayakan, dengan segera membawa kedua bocah ke rumah sakit Aisiyah Pandaan. Hanya saja, mereka tak tertolong sampai akhirnya dipastikan telah meninggal dunia.

Penyelidikan tewasnya kedua bocah perempuan inipun berproses. Polisi disebut Suparlan telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) sekaligus memeriksa sejumlah saksi, untuk mendapatkan rangkaian peristiwa nahas ini.

Meski demikian, pihak keluarga menyatakan keengganan, bila jasad kedua korban dilakukan otopsi. Sampai akhirnya polisi memutuskan, kasus tewasnya kedua bocah ini murni sebagai peristiwa kecelakaan.

Baca Juga :   Dua Bocah Tenggelam di Bekas Tambang Lumajang

“Pada tubuh kedua korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan, atau sesuatu yang menunjukkan ada unsur kesengajaan, terkait kedua korban,” ucap Suparlan.

Ditegaskan kemudian, keluarga kedua korban telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, sehingga tidak melakukan upaya hukum, dengan menuangkannya dalam sebuah surat pernyataan.

Sampai warta ini disusun, belum ada pihak yang menjelaskan rombongan pelajar MTs di Purwodadi tersebut, apakah hanya menghabiskan waktu akhir pekan bersama, atau hal lain terkait keperluan pendidikan. (ono/ono)