Ditambahkannya, dalam Inovasi Sakera Jempol, ada beberapa program yang terus dikembangkan. Di antaranya Fanspage Plus Molin (Mobil Perlindungan Perempuan dan Anak ), Hotline Jempol (Hotline Jemput Bola), Four Past (cepat, terdeteksi, cepat terlapor, cepat tertangani, dan cepat terehabilitasi), lanjut inovasi Ada Jempol (Advokasi Jemput Bola) yang merupakan pendampingan terhadap korban kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Pasuruan.
“Sakera Jempol merupakan sistem yang sederhana, unik, namun komprehensif dan aplikatif. Mulai dari promotif, prefentif hingga rehabilitative dari korban kekerasan perempuan dan anak,” imbuhnya.
Sakera Jempol oleh Yetty dikatakan mampu menjawab permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini diungkapnya dapat dibuktikan dari 3 indikator, yakni penurunan KDRT, peningkatan laporan kasus yang mengindikasikan ada kesadaran akan pentingnya melaporkan kasus kekerasan menjadi lebih baik.
“Tidak membutuhkan biaya yang sangat besar, namun dampaknya jauh lebih besar. Kita bersyukur banyak perubahan yang terjadi sesuai dengan harapan kita,” pungkas Yetty. (mil/ono)