Penetrasi Pelajar Gunakan Internet Tinggi, Relawan TIK Pasuruan Ingatkan Tetap Ber-internet Sehat

1079

Pandaan (wartabromo.com) – Relawan TIK Pasuruan gelar sosialisasi internet sehat untuk mengurangi penyebaran konten-konten negatif dan menyesatkan, Sabtu (20/7/2019). Pasalnya, penetrasi pengguna internet dari kalangan pelajar tingkat SMA diketahui sangat tinggi.

Ketua Relawan TIK Pasuruan sekaligus pemateri acara internet sehat bertajuk Kiat Cerdas Bermedia Sosial di Era Digital, Bahruddin mengatakan, survey yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2018, penetrasi pengguna internet berdasarkan tingkat pendidikan khusunya dari kalangan pelajar tingkat SMA sederajat mencapai 90,2 persen.

“Saat ini mayoritas pengguna internet di Indonesia adalah dari kalangan remaja yang masih duduk di tingkat SMA sederajat yakni mencapai 90,2 persen,” ungkap Bahruddin, di hadapan siswa MA Ma’arif Durensewu, Pandaan.

Baca Juga :   Sering Gunakan WiFi Picu Serangan Jantung

Menurutnya, kelompok usia ini merupakan generasi produktif yang dapat menjadi pendorong kemajuan bangsa. Harusnya, di era digital ini pelajar diarahkan dengan benar mengenai cara berinternet sehat dan cerdas bermedia sosial. Sehingga tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat menyebabkan kemunduran bangsa.

“Pelajar harus mampu membaca peluang positif untuk kreativitas dan produktivitasnya serta harus mengetahui ancaman pada saat berselancar di dunia maya,” imbuhnya.

Kegiatan yang disupport oleh media online Wartabromo.com ini juga bertujuan memberikan pemahaman yang baik kepada para pelajar dalam memanfaatkan media sosial. Sehingga dapat mengurangi penyebaran konten-konten negatif yang menyesatkan.

Jayadi, Kepala MA Ma’arif Durensewu Pandaan menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut. Menurutnya, internet sangat berpengaruh besar terhadap jiwa para pelajar.

Baca Juga :   Karang Taruna Sidowayah Dilatih Jual Beli Online

“Saat ini prosentase belajar dengan internetan lebih besar internetannya. Materi yang disampaikan menjadi bekal suatu saat nanti sehingga dapat menggunakan internet atau media sosial secara baik tanpa mengurangi minat belajar siswa,” ungkap Jayadi. (ptr/**)