Cemburu, Pembantu ini Sekap Majikan yang Dicintainya

4024

Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang pria di Probolinggo menyekap dan mengancam jiwa guru perempuan, majikanya. Aksi nekat pria bernama Husni itu dipicu perasaan cemburu.

Pria pembantu rumah tangga itu adalah Husni (30), warga Karang Bong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Aksi itu dilakukan terhadap Nur Hasanah, dalam rumah yang termasuk RT 1/ RW 8, Gang Sukun, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Penyekapan pada perempuan yang berprofesi sebagai guru itu, terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. Diketahui ketika Husni melakukan video call dengan Suhar, seorang guru yang juga rekan Nur.

Saat itu, Husni menunjukan aksi penyekapan dan mengancam Nur dengan pisau di dalam rumah itu. Tanpa lama-lama, Suhar menginformasikan ke guru lainnya yang kemudian diteruskan kepada Ketua RT dan RW, tempat kediaman Nur itu.

Baca Juga :   Cemburu, Pria Kotaanyar Aniaya Mantan Istri

“Kami mencoba mengalihkan perhatian pelaku dengan melalukan negoisasi. Saat pelaku lengah, kami bersama TNI melakukan upaya paksa. Saat itu, ia di dalam kamar dengan menggunakan belati yang diarahkan ke dadanya. Dugaan asmara,” terang Kapolsek Mayangan, Kompol Firman.

Ketua RW, Bambang Santoso mengungkapkan, Husni diketahui baru bekerja 1 bulan, membantu Nur. Sedangkan Nur hanya tinggal berdua dengan anak bungsunya. Suaminya sudah meninggal sekitar 7 tahun lalu. Nur diketahui seorang guru di SD Negeri wilayah Kota Probolinggo
Namun, sejak dua tahun terakhir, Nur menikah siri dengan seorang lelaki. Anak pertama dan keduanya, sudah menikah dan ada di Malang. Saat ini Nur tinggal dengan anak ketiganya yang bekerja di kafe dan jarang pulang.

Baca Juga :   Wanita Muda Asal Pasuruan Selundupkan Sabu Dalam Tahu Petis

“Pada Idul Adha lalu, ada teman Bu Nur yang bernama Suhar menggoda Husni. Dengan cara merangkul Bu Nur. Mungkin si pembantu ini cemburu. Nah malam ini, si orang yang memeluk ini divideo call sama Husni. Ditunjukkan pisau yang mengarah ke Bu Nur. Akhirnya si Suhar ini laporan ke guru-guru lain,” ungkap Bambang.

Setelah 2,5 jam drama penyanderaan terjadi, puluhan petugas dari polisi, bahkan TNI berhasil melumpuhkan dan kemudian membawanya melalui pintu belakang, mengindari kemungkinan adanya amuk massa. (lai/saw)