Berkah Kemerdekaan, 6 Napi Rutan Kraksaan Bebas

1373

Probolinggo (wartabromo.com) – Peringatan HUT ke-74  Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi berkah bagi 6 narapidana (Napi) penghuni Rutan kelas IIB Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari pun berharap mereka berkarya membangun kampungnya.

Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Kraksaan Fathorrosi mengatakan pada momentum ‘Independen Day’ ada 209 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mendapat remisi. Rinciannya, 88 orang mendapatkan remisi 1 bulan, 37 orang mendapatkan remisi 2 bulan, 69 orang mendapatkan remisi 3 bulan dan 15 orang WB mendapatkan remisi 4 bulan.

Dengan begitu ada 5 WB yang pengajuan remisinya ditolak oleh Kemenkumham. Sebelumnya Rutan Kraksaan mengajukan 214 WB untuk mendapat remisi Hari Kemerdekaan. “Ada sebagian kecil yang pengajuannya tidak dikabulkan. Dari jumlah tersebut, ada 6 orang di antaranya mendapatkan remisi bebas,” ujarnya, Minggu (18/8/2019).

Baca Juga :   Lagu Indonesia Raya Ada Versi Keroncong Lho!

Ia menuturkan bahwa pemberian remisi ini merupakan bukti bahwa negara tetap memberi penilaian dan penghargaan kepada warga binaan yang berkelakuan baik. “Mudah-mudahan setelah mendapatkan remisi ini mereka bisa lebih baik lagi. Apa yang mereka dapatkan selama berada di sini diharapkan bisa menjadi bekal untuk berbakti kepada masyarakat,” kata Rosi.

Pemberian remisi dilakukan secara simbolis pasca upacara pengibaran bendera Merah Putih di Alun-alun Kota Kraksaan, Sabtu (17/8/2019). Diberikan secara langsung oleh Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari. Mereka yang mendapat remisi bebas diharapkan tetap berkelakuan baik ketika kembali ke masyarakat. Berkarya membangun lingkungan sekitar dan tidak kembali menjadi pelaku kriminal. Apalagi ketika menghuni Rutan, ke 6 WB itu mendapat bekal pelatihan ketrampilan.

Baca Juga :   Google Ikut Peringati Hari Kemerdekaan RI

“Masa yang lalu hendaknya menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam perjalanan hidup selanjutnya. Mari berbuat yang terbaik sesuai skill yang dimiliki. Membangun demi kemajuan desa atau lingkungan sekitar,” kata Tantri secara terpisah. (saw/saw)